Kepada wartawan, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Victoria Nuland menyebut tindakan Assad selama ini tergolong perbuatan keji. Secara pribadi, Nuland pun mengaku dirinya memang menilai Assad sebagai sosok yang 'jahat'.
Namun lebih lanjut Nuland menegaskan, julukan tersebut merupakan pendapat pribadinya dan tidak mewakili pemerintah AS secara keseluruhan. "Dia lebih dari brutal. Semua perbuatannya terhadap rakyatnya sangat tidak berperikemanusiaan," ucap Nuland seperti dilansir AFP, Selasa (8/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Minggu (6/1), Presiden Assad menyampaikan pidato pertamanya dalam beberapa bulan terakhir. Dalam pidatonya yang disiarkan langsung oleh televisi nasional Suriah tersebut, Assad menawarkan 'solusi' yang menurutnya bisa mengakhiri konflik di Suriah.
Solusi tersebut mencakup penyeruan penghentian kekerasan, dialog dengan kelompok oposisi yang bisa diterima, dan bersumpah untuk memberantas kelompok-kelompok yang disebutnya sebagai 'teroris' dan penyokong asing mereka.
Terhadap tawaran-tawaran Assad tersebut, kelompok oposisi dan negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) dengan segera menolak. Mereka bahkan menyebut tawaran Assad tersebut hanya dimaksudkan untuk memperkuat kekuasaannya atas Suriah. Bahkan Presiden Mesir Mohamed Morsi mendukung desakan rakyat Suriah agar Presiden Suriah Bashar al-Assad diadili atas kejahatan perang.
Krisis Suriah yang sudah berlangsung selama 21 bulan ini, menurut PBB, telah merenggut lebih dari 60 ribu nyawa. "Saya pikir tidak seorang pun... yang bersalah atas kejahatan terhadap rakyatnya sendiri, akan disebut sebagai orang yang rasional oleh manusia lainnya," terang Nuland.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini