Pelantikan Presiden Chavez Bisa Ditunda karena Sakit Kanker

Pelantikan Presiden Chavez Bisa Ditunda karena Sakit Kanker

- detikNews
Selasa, 25 Des 2012 12:29 WIB
Reuters
Caracas - Pelantikan Hugo Chavez (58) sebagai presiden Venezuela untuk kedua kalinya pada 10 Januari 2013 memicu debat di negeri Amerika Latin itu. Namun akhirnya partai berkuasa dan pemimpin oposisi mencapai kesepakatan langka pada Senin 24 Desember. Mereka sepakat pelantikan Chavez mungkin ditunda bila dia masih terbaring sakit di Kuba hingga hari pelantikannya.

Kesehatan pemimpin sayap kiri yang menderita sakit kanker itu mengalami "sedikit perbaikan" dan dokter memerintahkannya untuk beristirahat. Demikian pernyataan Menteri Informasi Ernesto Villegas seperti diberitakan AFP, Selasa (25/12/2012).

Berpidato di radio dan televisi, Villegas menyatakan bahwa presiden yang berhubungan dengan para kerabat dekatnya telah menganalisasa hasil pemilu regional pada 16 Desember yang hasilnya bahwa partai berkuasa memenangi 20 dari 23 pemerintahan, menyambar 4 negara bagian yang sebelumnya dikuasai oleh oposisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chavez berkuasa sejak tahun 1999. Ia memenangi masa jabatan enam tahun kedua dalam pemilihan presiden bulan Oktober 2012 dan dijadwalkan akan dilantik pada 10 Januari 2013.

Wapres Nicolas Maduro, yang oleh Chavez ditunjuk sebagai pewaris politiknya, menyatakan bahwa Chavez bisa disumpah oleh hakim Mahkamah Agung (MA). Terbuka jalan pengambilan sumpah dilakukan di Kuba, tempat Chavez dirawat setelah menjalani operasi kanker keempat sejak Juni 2011, bila Chavez tidak bisa kembali ke Venezuela pada waktu yang ditentukan.

Di tengah perdebatan di seluruh negeri terkait ketidakpastian pelantikan presiden, pemimpin oposisi Henrique Capriles mengatakan ia siap menerima kemungkinan penundaan pelantikan tersebut.

"Jika presiden tidak dapat hadir pada 10 Januari untuk mengambil sumpah jabatan di hadapan Majelis Nasional, konstitusi memiliki jawaban," kata Capriles, yang kalah dalam pemilihan presiden pada bulan Oktober.

Pernyataannya berlawanan dengan pemimpin oposisi lainnya yang menyerukan pemilu baru bila Chavez tidak bisa kembali ke Tanah Air tepat waktu.

Para pengamat mengatakan Chavez tidak bisa mengambil sumpah jabatan di luar negeri, termasuk di Kedubes Venezuela meskipun dihadiri oleh hakim Mahkamah Agung.

Menurut hukum Venezuela, jika Chavez mengundurkan diri sebelum pelantikan presiden atau "berhalangan tetap" maka kepala Majelis Nasional Diosdado Cabello untuk sementara akan mengambil alih kantor kepresidenan dan pemilu akan diselenggarakan dalam waktu 30 hari.

Sedangkan jika presiden "berhalangan sementara", konstitusi mengatur wapres bisa mengisi jabatan presiden selama 90 hari dan Majelis Nasional bisa memperpanjangnya 90 hari lagi.

Pada awal tahun 2012, Chavez mengaku sudah sembuh dari kanker. Namun dia kemudian dipaksa mengakui bahwa penyakitnya telah kambuh. Dia kembali ke Kuba, sekutu kunci Venezuela, untuk operasi dan perawatan lebih lanjut.

Venezuela, negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia, tidak pernah mengkonfirmasi tipe kanker Chavez, termasuk organ mana yang terkena. Namun dokter telah mengeluarkan tumor dari daerah pinggul Chavez tahun lalu.

(nrl/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads