Namun rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah telah menggunakan rudal-rudal Scud tersebut.
Para analis mengatakan, penggunaan rudal Scud, jika benar dilakukan Suriah, merupakan indikasi bahwa rezim Suriah menghadapi peperangan yang ganas di Damaskus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya penggunaan Scud jelas merupakan bagian dari perang psikologis terhadap para pemberontaj dan negara-negara yang mendukung mereka," imbuh analis tersebut.
Hal senada disampaikan pengamat lainnya, Riad Kahwaji, yang merupakan pendiri Institute for Near East and Gulf Military Analysis (INEGMA). Dikatakannya, rudal-rudal Scud merupakan "senjata teror."
"Itu digunakan untuk menutupi ketidakmampuan mengendalikan medan," tuturnya. Menurut Kahwaji, rudal-rudal Scud terakhir kali digunakan oleh rezim Libya dalam hari-hari terakhir sebelum pemimpin Libya Muammar Khadafi tewas.
"Di sini kami melihat skenario serupa," ujar Kahwaji. "Ini menunjukkan tingkat keputusasaan. Rezim telah kehabisan kemampuan militernya," tandasnya.
(ita/nrl)