Sedikitnya 325 orang tewas dan ratusan lainnya hilang menyusul topan terdahsyat yang menerjang Filipina tahun ini.
"AS menyampaikan dukacita atas kehancuran dan hilangnya nyawa di Filipina selatan dan kerusakan yang meluas di daerah-daerah penduduk di Palau yang disebabkan oleh Topan Bopha," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala pertahanan sipil Filipina Benito Ramos telah mengingatkan, jumlah korban jiwa masih bisa bertambah mengingat ratusan orang hingga kini belum diketahui nasibnya.
Topan Bopha menerjang Pulau Mindano, Filipina selatan pada Selasa, 4 Desember. Topan ini membuat pohon-pohon tumbang dan merusak rumah-rumah. Dengan kecepatan angin hingga 210 kilometer per jam, topan ini merupakan topan terdahsyat yang melanda Filipina tahun ini.
Meskipun Bopha sudah bergerak menjauhi Mindando, namun Ramos mengingatkan warga yang berada di wilayah pesisir pantai untuk tetap waspada. Dilaporkan pada Rabu (5/12) malam, topan ini sudah mengarah ke Laut China Selatan.
"Bukan berarti perairan kita sudah aman sekarang," tandasnya.
Diketahui bahwa Filipina biasa dilanda sekitar 20 jenis topan per tahunnya, yang beberapa di antaranya bersifat merusak. Topan Bopha ini merupakan topan ke-16 yang melanda tahun ini. Pada Agustus lalu, hampir 100 orang tewas akibat banjir besar yang disebabkan oleh serangkaian badai. Lebih dari sejuta orang kehilangan tempat tinggal.
(ita/nrl)