Stasiun televisi setempat ABS-CBN melaporkan, sebanyak 43 korban tewas berasal dari wilayah New Bataan yang berada di kepulauan Mindanao. Topan ini menerjang wilayah selatan Filipina dengan kecepatan 210 kilometer per jam.
"Hasil penghitungan sementara sudah ditemukan 43 jasad manusia," demikian seperti dilaporkan reporter ABS-CBN dari sebuah kantor pemerintahan setempat yang beralih fungsi menjadi tempat penampungan mayat sementara, seperti dilansir Asia One, Rabu (5/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pejabat Dinas Pengembangan dan Perencanaan Provinsi Davao Oriental Freddie Bendulo menyatakan, terdapat 4 orang yang dilaporkan masih hilang. Keempatnya diketahui berprofesi sebagai nelayan.
Secara terpisah, pihak militer setempat menyatakan pos patroli militer Filipina yang ada di kawasan pegunungan hancur akibat tanah longsor. Sedangkan seorang pejabat setempat melaporkan, sebuah truk militer yang menampung tentara dan warga sipil tersapu banjir yang melanda wilayah tersebut.
Para petugas penyelamat mengaku sedikit kesulitan menjangkau wilayah bencana karena letaknya yang terpencil.
Topan Bopha ini melanda wilayah Filipina pada Senin (3/12) malam waktu setempat. Namun pada Selasa (4/12) sore, topan ini mulai melemah dan berganti arah menuju ke arah barat. Topan ini membawa hujan deras dan angin kencang. Banyak pohon yang roboh dan sejumlah kabel listrik terputus akibat topan ini.
Hingga Selasa (4/12) malam, sebagian besar wilayah Mindanao gelap gulita karena aliran listrik masih terputus. Tidak hanya itu saja, topan ini juga memicu banjir dan memaksa lebih dari 56 ribu warga setempat mengungsi dari rumahnya.
Akibat topan ini, sebanyak 146 penerbangan dari dan menuju ke Mindanao terpaksa dibatalkan sejak Senin (3/12) malam. Kemudian lebih dari 3 ribu penumpang kapal feri terlantar karena tidak ada kapal di pelabuhan setempat yang diperbolehkan berlayar.
Diketahui bahwa Filipina biasa dilanda sekitar 20 jenis topan per tahunnya, yang beberapa di antaranya bersifat merusak. Topan Bopha ini akan menjadi topan ke-16 yang melanda tahun ini. Pada Agustus lalu, hampir 100 orang tewas akibat banjir besar yang disebabkan oleh serangkaian badai. Lebih dari sejuta orang kehilangan tempat tinggal.
(nvc/mpr)