"Ya untuk demokrasi, tidak untuk terpilih kembali," seru para demonstran seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (9/11/2012).
Aksi demo ini berlangsung di Buenos Aires, ibukota Argentina dan kota-kota besar lainnya termasuk Rosario, Mendoza dan Bariloche.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cristina Kirchner terpilih menjadi presiden wanita pertama di Argentina pada tahun 2007 lalu. Dia pun kembali terpilih setelah memenangi pemilihan presiden tahun 2011 lalu. Wanita itu menggantikan suaminya, Nestor Kirchner, yang meninggal akibat serangan jantung.
Sesuai Konstitusi Argentina, Cristina tak bisa mencalonkan diri untuk periode jabatan ketiga secara berturut-turut pada tahun 2015 mendatang. Namun para pendukungnya di Kongres tengah melobi untuk melakukan amandemen konstitusi.
Lebih dari 80 persen penduduk Argentina menolak usulan tersebut. Banyak warga menolak terpilihnya kembali Cristina dikarenakan sejumlah masalah yang membayangi negeri itu. Misalnya, masalah kurangnya keamanan dan soal inflasi.
"Presiden harus mendengarkan kami: kami tak ingin dia terpilih lagi," ujar demonstran bernama Nora Perez (60).
Aksi demo serupa bukan terjadi di wilayah Argentina, namun juga di luar negeri. Misalnya, di wilayah-wilayah AS seperti New York, Washington dan Miami, juga di Paris, Roma, Madrid, Toronto dan London.
(ita/nrl)