Insiden ini terjadi pada 1 November lalu, atau kurang dari seminggu sebelum pilpres AS yang digelar 6 November. Namun pihak Pentagon atau Kementerian Pertahanan AS sengaja menyembunyikannya dari publik hingga sekarang.
"Mereka menghadang pesawat tersebut dan melepas tembakan beberapa kali," ujar juru bicara Pentagon, George Little, dalam konferensi pers sepeti dilansir Channel News Asia, Jumat (9/11/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan Little, pesawat tanpa awak AS tidak pernah terbang di wilayah udara Iran. Serangan terjadi di wilayah perairan internasional yang terletak jauh dari wilayah Iran.
Tidak diketahui motif penyerangan tersebut. Awalnya muncul dugaan bahwa pesawat Iran tersebut berusaha memperingatkan pesawat tanpa awak AS. Namun dugaan tersebut dikesampingkan ketika pesawat AS malah diserang.
"Asumsi kami adalah mereka melepas tembakan untuk menjatuhkan pesawat," tutur Little.
Pasca insiden ini, Little menyatakan, Pentagon berupaya meningkatkan keamanan seluruh personel militernya di wilayah tersebut. "Kami punya banyak pilihan, mulai dari cara diplomatik hingga penggunaan militer untuk melindungi aset dan tentara militer kami di wilayah tersebut dan akan dilakukan jika diperlukan," tegasnya.
Pasca diserang, pesawat tanpa awak milik AS tersebut sempat dikejar oleh pesawat tempur Iran hingga beberapa lama. Namun akhirnya, pesawat AS tersebut berhasil kembali ke markas yang tidak disebut lokasinya, dengan selamat.
(nvc/ita)