Berawal dari proses kampanye yang melelahkan, kerja keras tim sukses Obama seakan terbayar dengan kemenangan besar dalam pilpres AS tahun ini. Tim kampanye Obama pun menuai pujian karena dianggap berhasil membangun pondasi yang kuat untuk kemenangan Obama.
Menurut para pakar seperti dilansir AFP, Kamis (8/11/2012), setidaknya ada 4 hal yang menjadi kunci keberhasilan Obama mengalahkan kandidat Partai Republik Mitt Romney:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Perekonomian AS yang sebenarnya tidak begitu buruk
|
Saat awal Obama menjabat pada Januari 2009, banyak rakyat AS yang tidak puas dengan kondisi ekonomi mereka. Terutama akibat hilangnya sekitar 700 ribu pekerjaan di AS hanya dalam waktu sebulan. Namun menurut hasil polling sejumlah lembaga, ketidakpuasan rakyat AS tersebut ternyata lebih ditujukan kepada Presiden AS sebelumnya, George W Bush.
Seriring berjalannya waktu, pemerintahan Obama berhasil menekan angka pengangguran di AS. Hingga pada beberapa bulan terakhir sebelum kampanye, angka pengangguran terus turun hingga di bawah 8 persen. Hal ini memberikan kepercayaan diri dan rasa optimis rakyat AS.
Dalam hari-hari terakhir kampanyenya, Obama berhasil menggalang dukungan para pekerja 'kerah biru'. Selain itu, Obama juga mendapat banyak bantuan dari mantan Presiden Bill Clinton yang ikut mengkampanyekan Obama di sejumlah wilayah.
Clinton yang dikenang sebagai presiden di era kemakmuran AS, berulang kali meyakinkan pemilih bahwa Obama lebih baik dari dirinya. Sekarang, Clinton dan Obama sejajar karena berhasil mencetak sejarah sebagai presiden AS dari Partai Demokrat yang menjabat selama 2 periode setelah Perang Dunia II.
2. Membongkar Karakter Romney
|
Diketahui dalam iklan kampanyenya, tim Obama menyebut Romney yang mantan manajer investasi tersebut kerap menjual dan membeli perusahaan demi keuntungannya sendiri. Tidak hanya itu, Romney juga tanpa perasaan memecat pekerjanya atau mengirimkan mereka ke luar negeri.
Namun rencana tim kampanye Obama sebenarnya adalah untuk membongkar karakter Romney, sebelum dia memperkenalkan diri kepada rakyat Amerika melalui iklan-iklannya yang mahal. Posisi Romney semakin tersudutkan oleh rekam jejaknya sebagai Kepala Bain Capital, perusahaan investasi yang didirikannya, dan sejumlah aksinya yang salah langkah.
Romney pernah menolak untuk membeberkan rencana kebijakan pajaknya yang kompleks. Kemudian kasus video rahasia Romney yang terungkap ke publik, yakni saat dia menyebut 47 persen warga AS sebagai 'penumpang gelap' yang enggan membayar pajak dan hanya mengharapkan bantuan pemerintah. Posisinya semakin terpuruk saat debat capres AS digelar, yang berujung kemenangan Obama dengan poin 2-1.
3. Tewasnya Osama bin Laden
|
Hal ini sekaligus mematahkan serangan kandidat Partai Republik yang menyebut kader Partai Demokrat lemah dan tidak bisa dipercaya menangani keamanan nasional.
4. Mesin Politik Obama
|
Kali ini, tim kampanye Obama yang juga merupakan mesin politik Obama, berhasil mengulang kesuksesan di masa lalu. Strategi yang mereka gunakan adalah memposisikan Obama sebagai pejuang kelas menengah dan memplot rivalnya, Romney, sebagai sosok pemimpin kaya raya yang hanya peduli dengan golongannya.
Dalam pilpres kali ini, tim Obama berhasil menjaring dukungan dari segala kalangan, baik pemilih muda, pemilih keturunan Hispanik maupun Afrika Amerika, serta dari kalangan kulit putih yang cenderung memihak Romney.
Berdasar exit polls yang dilakukan pada pilpres 6 November kemarin, Obama mendapat dukungan dari 93 persen warga keturunan Afrika-Amerika, 69 persen warga keturunan Amerika Latin, dan 70 persen warga keturunan Yahudi. Obama juga meraih banyak dukungan dari kalangan pemilih wanita yang belum menikah, yakni sebanyak 68 persen. Sementara itu, untuk kalangan kulit putih, Obama memang kalah suara namun tidak telak.
Halaman 2 dari 5