"Sekelompok pria bersenjata menembak Sheikh Abdullah al-Fussay di depan masjid Abu Ayyub al-Ansari," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Libya, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/11/2012).
Kementerian Agama Libya telah secara khusus menunjuk ulama tersebut untuk memimpin masjid yang menjadi tempat para santri belajar menghafal Alquran. Selama ini, tokoh keagamaan selalu terhindari dari aksi kekerasan yang marak di Libya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, puluhan pejabat yang terkait dengan rezim pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Muammar Khadafi, menjadi korban kekerasan oleh para ekstremis Islam yang baru saja bebas dari penjara. Pekan lalu, seorang mantan anggota rezim Khadafi tewas terbunuh oleh militan garis keras di Derna.
Para ekstremis di Libya dikenal selalu bermarkas di wilayah timur negara ini. Terkadang bahkan ikut berjuang melawan militer asing di Afghanistan, Irak dan Suriah. Para ekstremis ini juga yang diduga berada di balik serangan di Konsulat AS di Benghazi, pada 11 September lalu, yang menewaskan Dubes AS Christ Stevens.
(nvc/gah)