Tentara AS Tampar Anak Jepang, Dubes AS Sangat Marah

Tentara AS Tampar Anak Jepang, Dubes AS Sangat Marah

- detikNews
Jumat, 02 Nov 2012 18:35 WIB
Dubes AS untuk Jepang John Roos (AFP)
Tokyo, - Kantor diplomatik Amerika Serikat (AS) yang berada di Pulau Okinawa, Jepang dalam kondisi siaga. Ini terjadi menyusul insiden penyerangan oleh seorang tentara AS terhadap seorang pelajar setempat. Peristiwa ini kembali memancing kemarahan warga setempat atas keberadaan militer AS di wilayah mereka.

Sebagai antisipasi, fasilitas diplomatik AS yang ada di wilayah Jepang pun disiagakan. Sementara Duta Besar (Dubes) AS John Roos yang tampil dalam televisi setempat, meminta kerjasama penuh dengan aparat dan otoritas setempat untuk mengusut insiden tersebut. Dilaporkan seorang tentara AS yang mabuk, memukul seorang anak laki-laki berumur 13 tahun di salah satu rumah di wilayah Okinawa.

"Biar saja perjelas. Saya sangat marah, ini adalah pernyataan untuk menunjukkan bahwa saya benar-benar marah atas insiden yang dilaporkan terjadi di Okinawa," ujar Roos kepada wartawan setempat, seperti dilansir AFP, Jumat (2/11/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikan Roos setelah dirinya dipanggil oleh Kementerian Luar Negeri Jepang terkait insiden tersebut. Kurang dari 3 minggu lalu, sembari berlinang air mata, Roos menyatakan dirinya merasakan kemarahan warga Okinawa atas insiden pemerkosaan wanita setempat oleh 2 personel militer AS.

Roos dipanggil oleh Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Shuji Kira terkait laporan insiden penyerangan seorang tentara AS dalam sebuah apartemen, yang kemudian menampar seorang remaja putra setempat. Insiden ini terjadi usai tentara yang berusia 24 tahun tersebut, minum-minum di sebuah bar yang terletak satu gedung dengan kompleks apartemen.

Tentara AS tersebut sempat menendang dan menghancurkan sebuah televisi sebelum akhirnya melompat keluar jendela dari lantai 3 sebuah apartemen di Yomitan, Okinawa pada Jumat (26/10) dini hari. Saat ini, tentara itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit militer atas luka-luka yang dideritanya.

"Polisi masih menyelidiki kasus ini, bisa jadi tentara tersebut dijerat pidana karena menerobos masuk rumah orang, melukai dan menghancurkan properti orang lain," tutur seorang juru bicara kepolisian setempat.

Menanggapi hal ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda sangat menyesalkan insiden ini dan berharap agar tidak terulang di kemudian hari. Sementara Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba menyebut insiden ini 'tidak bisa dimaafkan' dan 'keterlaluan'.

(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads