Protes Anjloknya Mata Uang Iran, Demonstran Bentrok dengan Polisi

Protes Anjloknya Mata Uang Iran, Demonstran Bentrok dengan Polisi

- detikNews
Kamis, 04 Okt 2012 02:44 WIB
European Pressphoto Agency/NY Times
Teheran, - Anjloknya nilai mata uang Iran memicu unjuk rasa di pusat kota Teheran, Iran. Unjuk rasa ini berujung bentrokan dan baku hantam antara demonstran dengan personel kepolisian yang mengawal aksi ini.

Ratusan polisi anti huru-hara diterjunkan ke lokasi untuk mengantisipasi meluasnya unjuk rasa. Mereka menjaga sejumlah kantor penukaran mata uang asing, menangkap para agen penukaran uang ilegal, dan memerintahkan sejumlah money changer dan toko untuk tutup demi alasan keamanan.

Bentrokan diawali ketika para demonstran melempari polisi dengan batu. Demonstran juga melakukan pembakaran di dekat kantor kedutaan Inggris, yang seluruh diplomat dan stafnya telah ditarik pulang ke negara asalnya tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi pun terpaksa menangkap sejumlah demonstran yang diduga sebagai provokator. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (3/10/2012).

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Nasional Iran Esmail Ahmadi Moghadam menyatakan, pihaknya telah membentuk unit khusus dalam menangani kemungkinan kerusuhan akibat jatuhnya nilai mata uang Iran ini. Unit tersebut terdiri atas sejumlah pejabat kepolisian dan pejabat ekonomi pemerintahan Iran.

"Untuk memerangi orang-orang yang memanfaatkan kondisi pasar mata uang saat ini." tuturnya.

Esmail menilai, saat ini banyak orang yang memanfaatkan kondisi ini dengan menimbun mata uang asing dan juga emas. Padahal. lanjutnya, hal ini justru semakin memberi efek negatif bagi perekonomian Iran.

Pada Senin (1/10) lalu, nilai mata uang Iran rial turun menjadi 34.700 per dolar AS, dari sebelumnya hanya 29.600 per dolar AS.

Akibat gejolak ini, para pelaku pasar uang di Teheran menyatakan penurunan rial ini akan lebih dalam, bahkan mencapai 38.000-40.000 per dolar AS. Para pelaku pasar uang enggan diwawancara karena isu politik yang sensitif di Iran.

Pemerintah Iran memang menyalahkan spekulator menjadi biang kerok jatuhnya nilai mata uang tersebut. Bahkan ada pelaku pasar gelap yang mencoba menjatuhkan nilai mata uang Iran.

Selama ini memang AS dan Eropa tengah kompak memberi sanksi kepada Iran dengan mengembargo minyak dari Iran akibat program nuklir yang dilakukan Iran. Selain itu, AS juga mempengaruhi negara-negara lain untuk melakukan embargo minyak Iran, jika tidak mau, maka negara yang masih melakukan perdagangan minyak dengan Iran bakal dikucilkan.


(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads