Peristiwa baku tembak tersebut pada akhirnya mampu membuat Jeffrey tewas. Namun karena peristiwa tersebut terjadi di siang hari dan sedang jam sibuk kantor, para pejalan kaki di sekitar bangunan juga terkena imbasnya. Alhasil, 9 orang terluka sebagai dampak peluru nyasar polisi.
Seperti dilansir CNN, dari 9 orang yang terkena tembakan, 3 diantaranya mengalami luka tembak, sementara sisanya hanya terserempet peluru. Komisaris Polisi New York, Ray Kelly mengungkapkan jika seluruh korban luka adalah hasil dari tembakan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu korban yang bernama Robert Asika (23) saat itu sedang dalam perjalanan untuk bekerja sebagai pemandu wisata. Ia terjebak di dalam baku tembak tersebut. Kejadian saat itu sangat kacau dan tak beraturan.
"Ketika saya berbalik, saya melihat seorang pria mengambil sesuatu di pakaiannya dan menarik sebuah senjata," ujarnya kepada CNN.
"Saya pikir ia menembak ke petugas polisi. Dan kemudian petugas polisi tersebut menembaknya. Dan salah satu dari mereka menembak saya di bagian lengan, dan saya terjatuh," imbuhnya.
Sebelumnya, peristiwa penembakan ini terjadi pada Jumat (24/8) waktu setempat. Jeffrey membunuh mantan rekan kerjanya di perusahaan aksesori wanita, Hazan Import Co yang bernama Steven Ercolino (41). Polisi menduga Jeffrey sakit hati karena di-PHK oleh tempatnya bekerja, di mana Ercolino merupakan atasannya.
(dhu/mad)