Di Balkon Kedubes Ekuador untuk Inggris, Pendiri Wikileaks Kecam Amerika

Di Balkon Kedubes Ekuador untuk Inggris, Pendiri Wikileaks Kecam Amerika

- detikNews
Senin, 20 Agu 2012 09:06 WIB
Assange di balkon Kedubes Ekuador di London (Foto: Reuters)
London - Pendiri Wikileaks, Julian Assange, keluar dari tempat persembunyiannya di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Di balkon gedung kedutaan, dia membacakan pidato yang mengecam Amerika yang disebutnya berusaha memberangus situs Wikileaks.

Dilansir dari Reuters, Senin (20/8/2012), Assange muncul dari balkon kantor kedutaan negara yang memberinya suaka pada Minggu (19/8). Mengenakan kemeja biru dan dasi merah, Assange menuntut Presiden Amerika Barrack Obama menghentikan 'perang' dengan Wikileaks.


"Sebagaimana Wikileaks yang ada di bawah ancaman, maka demikian juga kebebasan berekspresi masyarakat dunia. Saya meminta Presiden Obama untuk melakukan hal yang benar, Amerika Serikat harus menghentikan perburuan terhadap Wikileaks," kata Assange dalam pidatonya sebagaimana dikutip dari Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Assange, ancaman yang diterima Wikileaks akan berpengaruh kepada kebebasan pers di dunia. Oleh karenanya, dia berharap mendapat perlindungan dan dukungan untuk menghadapi Amerika.

Sebagaimana diketahui, situs yang didirikan Assange, Wikileaks, adalah situs yang banyak menerbitkan artikel yang diklaim sebagai data aktivitas intelejen Amerika di berbagai negara.


Sejak Juni lalu, Assange berlindung di kedutaan Ekuador untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, untuk diperiksa terkait tuduhan pemerkosaan yang telah dibantahnya. Assange diketahui telah mendapat suaka dari pemerintah Ekuador dan sedang menunggu waktu agar bisa keluar dari Inggris.

Pemerintah Ekuador menyebut Inggris sempat mengancam memaksa masuk ke kedutaan besar untuk menangkap Julian Assange. Menteri Luar Negeri Ekuador Ricardo Patino mengatakan ancaman itu datang dalam surat pemerintah Inggris lewat kedutaan besarnya di Ekuador.

Patino sendiri bereaksi keras atas ancaman itu. "Jika langkah yang diumumkan Inggris kemudian dilaksanakan, maka langkah itu akan diterjemahkan sebagai langkah tak bersahabat dan mengancam kedaulatan kami. Kondisi itu akan memaksa kami bereaksi," ujar Patino.

(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads