Kantor berita resmi China, Xinhua melaporkan seperti dilansir AFP, Selasa (14/8/2012), Zhou Kehua telah menjadi buronan polisi selama 8 tahun. Pria berusia 42 tahun itu ditembak mati di wilayah kota Chongqing pada Selasa dini hari waktu setempat setelah kepolisian melancarkan operasi perburuan besar-besaran.
Kematian Zhou berarti mengakhiri operasi besar-besaran yang dilancarkan polisi setelah pria itu dilaporkan menembak mati seorang wanita di luar sebuah bank di Chongqing pada Jumat, 10 Agustus pagi waktu setempat. Di hari yang sama, Zhou juga membunuh seorang polisi dan melukai dua orang lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Xinhua, Zhou ditembak mati di Shapingba, daerah pegunungan di pinggiran Chongqing, yang diyakini sebagai tempat persembunyiannya menyusul pembunuhan yang dilakukannya pada Jumat (10/8) tersebut.
Aksi kejahatan Zhou diawali ketika dia menembak hingga tewas seorang wanita saat perampokan bank senilai 70 ribu yuan di Chongqing pada tahun 2004 silam. Kepolisian juga meyakini dia bertanggung jawab atas penembakan-penembakan lain di Changsha, provinsi Hunan, China tengah dan di kota Nanjing, provinsi Jiangsu. Dia bahkan dijuluki sebagai "pria paling berbahaya" di China.
Kejahatan senjata api terbilang jarang di China, mengingat ketatnya aturan hukum yang melarang hampir semua kepemilikan senjata api secara pribadi.
(ita/vit)