"Yang kami tahu bahwa mereka semua tewas terbunuh oleh seorang pria Afghan berseragam," ujar seorang juru bicara NATO kepada Reuters, Jumat (10/8/2012).
Namun, menurutnya, terlalu dini jika disebutkan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh anggota militan Taliban yang menyamar. Ketiga tentara AS yang menjadi korban tersebut berasal dari unit khusus. Saat kejadian pada Kamis (9/8) malam waktu setempat, mereka tengah menghadiri pertemuan di distrik Sangin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut NATO, terdapat sedikitnya 24 kasus serupa yang menimpa tentara asing di Afghanistan sejak Januari 2012 lalu. Insiden-insiden tersebut menewaskan 28 orang. Kejadian paling baru terjadi pada Kamis (9/8) pagi, di mana 3 tentara AS dan seorang pekerja kemanusiaan asal AS tewas dalam serangan bom bunuh diri di Provinsi Kunar. Kemudian, beberapa hari lalu seorang tentara Amerika Serikat tewas ketika dua pria berseragam militer Afghan menembaki sekutu-sekutu mereka.
Insiden-insiden semcam ini justru mendorong penarikan tentara NATO lebih cepat. Saat ini, sekitar 130 ribu tentara NATO yang berada di Afghanistan tengah bersiap untuk ditarik pulang ke negara masing-masing pada akhir tahun 2014 mendatang.
(nvc/vta)