Cemarkan Nama Baik Keluarga, Wanita Pakistan Dibunuh di Ruang Sidang

Cemarkan Nama Baik Keluarga, Wanita Pakistan Dibunuh di Ruang Sidang

- detikNews
Selasa, 07 Agu 2012 13:47 WIB
Ilustrasi
Islamabad, - Seorang pria nekat menembak mati adik perempuannya di hadapan puluhan orang di dalam ruang sidang di Pakistan. Penyebabnya, karena sang adik dianggap telah mencemarkan nama baik keluarga dengan menikahi pria lain tanpa restu keluarga.

Pernikahan wanita bernama Raheela Sehto (22) ini dengan Zulfiqar Sehto (30) memancing kemarahan keluarganya yang tidak merestui mereka. Pihak keluarga kemudian mengajukan laporan ke polisi bahwa Raheela diculik oleh Zulfiqar. Laporan tersebut berkembang hingga kemudian disidangkan di Pengadilan Tinggi Hyderabad sejak Juli lalu. Demikian seperti dilansir oleh Sydney Morning Herald, Selasa (7/8/2012).

Dalam persidangan sebelumnya, salah seorang paman Raheela pernah berusaha membunuhnya dengan menjeratkan selendang ke leher Raheela. Hal tersebut mendorong Raheela dan suaminya untuk mengajukan petisi ke pengadilan demi meminta pengamanan khusus bagi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi dalam persidangan terbaru yang digelar pekan lalu, kakak laki-laki Raheela yang berprofesi sebagai pengacara melakukan aksi nekat di dalam ruang sidang. Beberapa saat sebelum sidang dimulai, pria bernama Javed Iqbal Shaikh ini menembak adik perempuannya itu.

Javed juga berusaha menembak Zulfiqar yang ada di sebelah Raheela, namun aksinya berhasil digagalkan oleh polisi. Dalam insiden ini, Raheela tewas akibat luka tembakan di bagian kepala sebelah kiri.

"Sebelum dia terjatuh ke lantai, istri saya tengah melihat ke arah saya," terang Zulfiqar.

Aparat keamanan menduga, Javed berhasil 'menyelundupkan' senjata ke dalam ruang sidang karena profesinya sebagai pengacara. Javed yang saat itu mengenakan setelan jas hitam dan berdasi layaknya pengacara profesional kebanyakan, berhasil menghindari pemeriksaan tubuh dan deteksi logam di pengadilan. Terlebih diketahui bahwa Javed tergabung dalamkomunitas pengacara yang disegani di India, yang mana mereka dikenal sering melakukan perlawanan terhadap polisi.

"Para pengacara, mereka tidak suka diperiksa petugas. Sektor keamanan memang menjadi masalah dalam insiden ini," terang Kepala Kepolisian Hyderabad, Amjad Shaikh.

Secara terpisah, Javed yang kini dalam penahanan polisi sempat memberikan komentarnya. Dia mengaku telah kehilangan akal sehatnya ketika melakukan aksi nekat tersebut. "Saya melakukannya dengan penuh kemarahan karena dia telah mencemarkan nama baik keluarga," tegas Javed kepada sebuah surat kabar Pakistan.

Selain Javed, ada 4 anggota keluarga Raheela lainnya yang dijerat pidana dalam kasus ini. Mereka ikut menemani Javed saat penembakan tersebut terjadi. Kasus pembunuhan anak perempuan demi kehormatan keluarga semacam ini bukan hal baru di Pakistan. Namun ini pertama kalinya terjadi insiden penembakan di ruang pengadilan. Menurut data dari organisasi pembela hak perempuan, Aurat Foundation, tercatat ada sekitar 2.341 kasus pembunuhan demi nama baik keluarga yang terjadi di Pakistan pada tahun 2011 lalu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads