Seruan itu disampaikan Senator John McCain, Joseph Lieberman dan Lindsey Graham, dalam tulisan di media The Washington Post seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/8/2012).
Diakui ketiga senator tersebut, mereka sadar akan risiko dari peningkatan keterlibatan pemerintah AS dalam konflik di Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para senator tersebut mengatakan, pemerintah AS harus secara langsung dan terbuka memberikan bantuan kepada oposisi bersenjata, termasuk senjata, intelijen dan pelatihan.
"Apapun risiko dari tindakan kita tersebut, masih jauh lebih besar risikonya jika kita terus duduk berpangku tangan, berharap yang terbaik," cetus ketiga senator tersebut.
Ditekankan ketiga senator tersebut, bantuan AS harus diberikan ke kelompok-kelompok yang menentang ekstremisme dan sektarianisme baik dalam kata-kata maupun perbuatan.
Menurut ketiga senator itu, AS juga harus bekerja sama dengan sekutu-sekutunya untuk melindungi daerah-daerah di Suriah yang telah dikuasai para pemberontak.
"Ini tak akan membutuhkan pasukan AS di lapangan namun bisa melibatkan penggunaan terbatas kekuatan udara kita dan aset-aset khas AS lainnya," tulis para senator itu tanpa merinci aset-aset apa yang mereka maksud.
Para senator itu juga mengingatkan keengganan AS untuk membantu para pemberontak Suriah membuat AS kian dipandang di Timur Tengah sebagai menyetujui pembantaian warga sipil Arab dan muslim.
"Keengganan untuk memimpin ini, kami takutkan -- seperti kegagalan kita menghentikan pembantaian warga Kurdi dan Syiah semasa Saddam Hussein di Irak atau warga Tutsi di Rwanda -- menghantui negara kita bertahun-tahun," pungkas ketiga senator tersebut.
(ita/nvt)