NASA Hitung Mundur Pendaratan Mesin Robotik Rp 23,6 Triliun di Mars

NASA Hitung Mundur Pendaratan Mesin Robotik Rp 23,6 Triliun di Mars

- detikNews
Senin, 06 Agu 2012 10:35 WIB
Curiosity (NASA/JPL-Caltech/New York TImes)
California, - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tengah menunggu detik-detik pendaratan mesin robotik canggih miliknya, Curiosity di planet Mars. Di planet merah tersebut, Curiosity akan mencari tanda-tanda kehidupan.

Curiosity yang merupakan mesin robotik buatan NASA senilai US$ 2,5 miliar atau setara dengan Rp 23,6 triliun ini, diharapkan akan mendarat di Mars pada Minggu, 5 Agustus sekitar pukul 22.31 waktu setempat di Pantai Barat AS. Pihak NASA yakin Curiosity mampu mendarat dengan sukses di Mars dan bisa melaksanakan misinya.

"Secara rasional kami percaya diri, secara emosional kami sedikit khawatir, namun kami siap untuk EDL," ujar ilmuwan NASA Adam Stelzner yang merupakan ketua tim misi NASA ke Mars ini, seperti dilansir oleh AFP, Senin (6/8/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlu diketahui bahwa EDL yang merupakan kependekan dari entry, descent, and landing ini adalah proses yang harus dilalui ketika sebuah pesawat ruang angkasa mendarat di Mars. NASA sendiri menyebut proses ini sebagai 'teror 7 menit' karena sangat menentukan apakah pendaratan yang dilakukan berlangsung sukses atau tidak.

Dalam proses EDL, pesawat ruang angkasa yang membawa Curiosity harus menambah kecepatannya begitu memasuki tarikan gravitasi Mars. Saat-saat memasuki atmosfer Mars ini, kecepatan pesawat ruang angkasa bisa mencapai 21.240 km per jam dan kemudian berangsur-angsur melambat dengan bantuan parasut supersonik ketika mendekati daratan Mars.

Setelah itu, mesin robotik yang dibawa oleh pesawat ruang angkasa tersebut akan mendarat di daratan Mars dan diharapkan mampu mendarat dengan tegak.

"Dengan penuh antusias, tim memantau secara cermat pergerakan pesawat ruang angkasa tersebut. Sangat wajar jika kita merasa cemas sebelum hal besar terjadi, tapi kami yakin bahwa kami cukup persiapan," ujar manajer misi ke Mars ini, Brian Portock.

Di Mars, Curiosity akan meneliti tanah dan bebatuan yang ada untuk memeriksa kemungkinan tanda-tanda kehidupan di planet tersebut. Mesin robotik ini juga akan meneliti lingkungan planet Mars dalam rangka mempersiapkan misi manusia ke Mars di masa depan.

Diketahui bahwa Curiosity yang dijuluki 'mesin impian' oleh para ilmuwan NASA ini, dilengkapi sejumlah peralatan mutakhir, seperti kamera super canggih, lengan robotik yang dilengkapi bor, laboratorium kimia kecil dan laser penembus batu.

Perjalanan ke Mars membutuhkan waktu hampir 9 bulan lamanya. Titik pendaratan telah ditetapkan di Kawah Gale yang dinilai sebagai lokasi tepat karena merupakan wilayah pegunungan dan dipercaya memiliki dataran rendah yang terdiri atas endapan dan lumpur yang mengandung air, dan bisa jadi ada tanda kehidupan.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads