Bentrok Tentara Suriah Vs Pemberontak, 200.000 Warga Mengungsi

Bentrok Tentara Suriah Vs Pemberontak, 200.000 Warga Mengungsi

- detikNews
Senin, 30 Jul 2012 11:18 WIB
Ilustrasi (AFP)
Damaskus, - Bentrok antara tentara pemerintah Suriah dengan kelompok pemberontak terus terjadi di kota Aleppo. Dilaporkan sekitar 200 ribu warga sipil terpaksa mengungsi dari wilayah ini untuk menyelamatkan diri dan puluhan orang lainnya masih terjebak.

Pihak oposisi Dewan Nasional Suriah atau Syrian National Council (SNC) menuding tentara pemerintah telah melakukan 'pembunuhan massal' di kota yang terletak di wilayah utara Suriah ini. SNC juga mendorong PBB untuk menggelar rapat darurat membahas langkah-langkah perlindungan terhadap warga sipil yang terjebak dalam bentrok di kota Aleppo.

Organisasi pemantau HAM setempat, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, bentrokan antar kedua pihak difokuskan di wilayah Salaheddin. Tentara pemerintah Suriah dilaporkan menggunakan senjata berat dan menyerang dengan tank dan helikopter secara membabi-buta. Sekitar 2,5 juta penduduk kota Aleppo pun terpaksa bersembunyi di ruang bawah tanah untuk menghindari serangan tentara pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir oleh AFP, Senin (30/7/2012), Kepala Badan Kemanusiaan PBB, Valerie Amos menyatakan, ada sekitar 200 ribu warga sipil telah melarikan diri dari kota Aleppo sejak Sabtu (28/7). Sedangkan sisanya dilaporkan masih terjebak di dalam kota.

Menuru Amos, PBB sangat mengkhawatirkan dampak dari serangan tentara Suriah tersebut terhadap warga sipil. Amos menyebut banyak warga Aleppo yang mencari perlindungan di sekolah-sekolah dan bangunan publik lainnya.

"Mereka sangat membutuhkan makanan, matras dan selimut, serta makanan dan minuman," ucap Amos.

Bentrok di Aleppo ini diawali ketika kelompok pemberontak berhasil menduduki kota ini pada 20 Juli lalu. Pemerintah Suriah berusaha merebut kembali kota ini dengan mengerahkan sejumlah tentara yang didukung tank dan helikopter pada Sabtu (28/7) waktu setempat. Pihak Observatory yang bermarkas di Inggris ini melaporkan, sekitar 67 orang tewas terbunuh dalam bentrokan ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads