"Kami akan menyetujui kepergian Assad dan transfer kekuasaannya ke seorang figur rezim, yang akan memimpin periode transisi seperti yang terjadi di Yaman," kata juru bicara oposisi, Dewan Nasional Suriah (SNC) George Sabra kepada kantor berita AFP, Selasa (24/7/2012).
"Kami menerima usulan ini karena prioritas saat ini adalah menghentikan pembantaian dan melindungi warga sipil Suriah," imbuh Sabra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Liga Arab menyerukan Assad untuk segera mundur guna mengakhiri konflik yang telah berlangsung di negeri itu selama 16 bulan.
"Ada kesepakatan mengenai perlunya pengunduran diri segera Presiden Bashar al-Assad," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani kepada para wartawan usai pertemuan para menteri luar negeri Liga Arab di Doha, Qatar pada Senin (23/7).
Beberapa bulan lalu, Liga Arab juga telah meminta Assad menyerahkan kekuasaan ke wakilnya dan memberikan jalan untuk terbentuknya pemerintahan yang bersatu. Hal serupa telah dilakukan mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh setelah berbulan-bulan menghadapi aksi demo antipemerintah.
Saleh yang berkuasa sejak tahun 1978, mengundurkan diri pada Februari lalu dan menyerahkan kekuasaan ke Wakil Presiden Abdrabuh Mansur Hadi sesuai kesepakatan penyerahan kekuasaan yang dimediasi negara-negara Teluk Arab.
(ita/nrl)