"Kami menuduh Israel membunuh Yasser Arafat dengan meracuni dia dengan zat mematikan itu," kata Nasser al-Qidwa seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (12/7/2012).
"Mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu harus dimintai tanggung jawab dan diadili," cetus Qidwa yang juga presiden Yayasan Yasser Arafat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polonium merupakan zat radioaktif yang sangat beracun, yang pernah digunakan untuk membunuh mantan mata-mata Rusia yang menjadi pengkritik pemerintah Rusia, Alexander Litvinenko pada tahun 2006. Dia tewas setelah meminum secangkir teh yang telah dibubuhi zat beracun tersebut di sebuah hotel di London, Inggris.
Sebelumnya, Francois Bochud, kepala Institute of Radiation Physics di University of Lausanne, Swiss yang melakukan pengujian tersebut, mengatakan pada Al-Jazeera bahwa polonium dalam jumlah tinggi ditemukan di benda-benda pribadi Arafat, termasuk pakaian yang terakhir dikenakannya. Namun disampaikannya, jasad Arafat harus diautopsi untuk memastikan teori bahwa dia telah diracun.
(ita/nrl)