Klaim yang baru pertama kali muncul dari anggota senior dari lingkaran dalam keluarga Kerajaan Arab Saudi ini diduga akan mempermalukan dinasti Saudi dan mengancam hubungan diplomatik Inggris-Saudi.
Sara, ibu empat anak berusia 38 tahun, adalah cucu dari Raja Abdulaziz, pendiri negara Arab Saudi dan merupakan anak dari Pangeran Talal bin Abdulaziz al Saud, yang dikenal sebagai Pangeran Merah. Dengan demikian dia adalah keponakan Raja Saudi yang berkuasa saat ini, Abdullah bin Abdulaziz.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Sara menempati sebuah suite dan sejumlah kamar di hotel bintang lima di London bersama empat anaknya dan dua anjing. Mereka juga dijaga tim keamanan pribadi.
"Saya sangat takut saat ini," katanya kepada The Sunday Telegraph di sebuah tempat rahasia, sebagaimana diberitakan Senin (9/7/2012).
"Mereka tahu saya tidak bisa pulang sekarang karena ada ancaman. Ini (Permintaan suaka) adalah tamparan ke wajah Kerajaan (Saudi)," ungkap Sara.
"Saya telah disiksa secara fisik. Saya disiksa secara mental. Aset saya dibekukan. Mereka menuduh saya oposan (dengan mereka) terhadap Iran, mereka tidak meninggalkan (aset) apa-apa (untuk saya). Saya dikorbankan lewat berbagai cara," beber Sara.
Pada hari Jumat (6/7), pengacara Putri Sara memberitahu Kemendagri Inggris atas niatnya mencari suaka. Kemendagri harus menilai kebenaran klaim Sara tersebut dan memutuskan apakah akan menawari dia tempat yang aman - sebuah dilema diplomatik karena pemerintah Saudi ingin dia kembali.
Putri Sara menetap di Inggris sejak 2007 setelah dia berselisih dengan ayahnya, Pangeran Talal bin Abdulaziz al Saud yang berusia 80 tahun.
Putri Sara menuturkan hubungannya dengan ayahnya. "Semuanya kembali ke aspek tertentu yang saya tidak bisa diskusikan di depan publik. Sesuatu telah terjadi dengan ayah saya dan dia tidak menganggapnya enteng. Dia membalas dendam terhadap saya dan ingin menghancurkan saya. Padahal saya dulu adalah orang terdekatnya, saya dulu orang favoritnya. Ini semua mengguncang dunia saya," bebernya.
Di Inggris, semula Sara menetap di Cotswolds, lalu pindah ke London. Dia memenangkan hak asuh atas empat anaknya, setelah bercerai dengan suaminya di usia muda. Dia terlibat perebutan warisan dengan kakak lelakinya, Pangeran Turki bin Talal bin Abdulaziz al Saud, terkait warisan almarhum ibunya yang bernilai 325 juta Poundsterling berupa uang cash, perhiasan serta properti di Arab Saudi, Swiss, Mesir dan Libanon.
Sara mengklaim hak warisnya telah diputus. Pejabat Saudi memintanya kembali ke Riyadh untuk mengurus kasusnya, jangan hanya bicara di luar negeri.
Permintaan suakanya ke pemerintah Inggris menggambarkan ketegangan di dalam keluarga kerajaan Saudi. Seiring dengan sakitnya Raja Saudi, Sara didukung oleh pamannya, Putra Mahkota Nayef bin Abdulaziz al Saud, rival ayahnya. Namun bulan lalu Nayef wafat, sehingga memberi dampak bagi Sara dan hal itu tampaknya yang juga mendorongnya meminta suaka.
Sara dibesarkan di sebuah istana di Riyadh dengan kekayaan yang tak terhitung. Ketika ditanya apakah dia ke mana-mana selalu diantar Rolls-Royce, dia berujar, "Saya benci Rolls-Royce, saya suka Aston Martins. Sebenarnya saya sangat membumi."
(nrl/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini