"Kami berharap dia bisa melewati kondisi ini demi kebaikannya sendiri, namun juga agar dia bisa memberitahu kami apa yang terjadi," ujar Wakil Kepala Kepolisian Miami, Sersan Javier Ortiz kepada The Miami Herald dan dilansir oleh news.com.au, Rabu (30/5/2012).
Korban saat ini dirawat di rumah sakit setempat, Jackson Memorial Hospital. Menurut Ortiz, hanya korbanlah yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pihak Kepolisian Miami telah berhasil mengidentifikasi pelaku penyerangan dan kanibalisme tersebut. Sang pelaku yang merupakan keturunan Afrika-Amerika tersebut diketahui berusia 31 tahun dan bernama Rudy Eugene.
Polisi mendapatkan sejumlah informasi dari mantan istri Eugene. Menurut wanita yang tidak disebutkan namanya ini, Eugene memang gemar berperilaku kasar saat mereka masih menikah. Pernikahan keduanya hanya bertahan 1,5 tahun karena sang istri tidak tahan dengan perilaku Eugene yang cenderung kasar. Keduanya bercerai pada tahun 2007 silam dan sang istri mengaku sudah sejak 3 tahun lalu tidak pernah bertemu dengan Eugene.
"Saya tidak bermaksud menyebutnya memiliki masalah kejiwaan, tapi dia selalu merasa orang-orang menentangnya ... Tidak ada yang mendukungnya, semua orang menentangnya," tutur wanita tersebut.
Pada Sabtu (26/5) lalu, Eugene ditembak mati oleh seorang polisi di Miami. Sang polisi memergoki Eugene yang dalam kondisi telanjang, sedang mengunyah bagian wajah seorang pria yang terbaring di sebelahnya. Pria tersebut diketahui sebagai seorang gelandangan.
Polisi tersebut kemudian menodongkan senjatanya ke arah Eugene untuk memberikan peringatan kepadanya agar menjauh dari korban. Namun peringatan polisi tak digubris Eugene, yang menurut seorang saksi mata, sedang berdiri sembari mengunyah potongan daging di mulutnya. Untuk menghentikan aksi Eugene, sang polisi terpaksa melepaskan tembakan beberapa kali. Tembakan tersebut menewaskan Eugene di lokasi kejadian.
(nvc/ita)