Australia: Intervensi Militer di Suriah Patut Dibahas

Australia: Intervensi Militer di Suriah Patut Dibahas

- detikNews
Rabu, 30 Mei 2012 15:14 WIB
Canberra, - Pemerintah Australia tidak menutup kemungkinan soal intervensi militer di Suriah. Meski diingatkan pula bahwa intervensi militer itu berisiko dan sulit.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Bob Carr mengatakan, intervensi militer di Suriah patut untuk dibahas.

"Kita akan membahas hal itu namun kita akan butuh suara bulat dalam Dewan Keamanan PBB sebelum itu terjadi," katanya kepada para wartawan di Canberra, Australia seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (30/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun diingatkannya, intervensi militer itu akan berisiko dan sulit. "Mempersenjatai oposisi Suriah melibatkan kesulitan-kesulitan nyata," kata Carr.

"Para anggota pemerintahan Assad akan menginterpretasikan ini sebagai lisensi untuk membantai, bahkan lebih ganas daripada yang sedang mereka lakukan," cetusnya. "Zona larangan terbang juga sulit dilakukan mengingat kekuatan militer Suriah di udara," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande juga tidak menolak kemungkinan intervensi militer di Suriah asalkan itu disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. "Intervensi bersenjata tidak dikesampingkan asalkan itu dilakukan sesuai hukum internasional, yang artinya telah diputuskan oleh Dewan Keamanan PBB," tegas Hollande.

Pembantaian sekitar 108 warga sipil di Houla, Suriah pada 24 dan 25 Mei lalu telah menimbulkan kecaman dunia internasional. Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah terlibat dalam pembantaian tersebut dan menyebutnya sebagai ulah para teroris. Namun Dewan Keamanan PBB telah mengecam pemerintah Suriah atas pembantaian tersebut.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads