Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Bob Carr mengatakan, intervensi militer di Suriah patut untuk dibahas.
"Kita akan membahas hal itu namun kita akan butuh suara bulat dalam Dewan Keamanan PBB sebelum itu terjadi," katanya kepada para wartawan di Canberra, Australia seperti dilansir Sydney Morning Herald, Rabu (30/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para anggota pemerintahan Assad akan menginterpretasikan ini sebagai lisensi untuk membantai, bahkan lebih ganas daripada yang sedang mereka lakukan," cetusnya. "Zona larangan terbang juga sulit dilakukan mengingat kekuatan militer Suriah di udara," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande juga tidak menolak kemungkinan intervensi militer di Suriah asalkan itu disetujui oleh Dewan Keamanan PBB. "Intervensi bersenjata tidak dikesampingkan asalkan itu dilakukan sesuai hukum internasional, yang artinya telah diputuskan oleh Dewan Keamanan PBB," tegas Hollande.
Pembantaian sekitar 108 warga sipil di Houla, Suriah pada 24 dan 25 Mei lalu telah menimbulkan kecaman dunia internasional. Rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad membantah terlibat dalam pembantaian tersebut dan menyebutnya sebagai ulah para teroris. Namun Dewan Keamanan PBB telah mengecam pemerintah Suriah atas pembantaian tersebut.
(ita/nrl)