Seperti dilansir oleh AsiaOne, Selasa (29/5/2012), gadis kecil ini dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (27/5) waktu setempat. Menurut World Health Organization (WHO), anak ini mulai menderita demam dan sesak napas sejak 20 Mei lalu. Hasil pemeriksaan dokter memastikan, anak perempuan ini telah terinfeksi virus H5N1.
"Terdapat bukti-bukti yakni matinya unggas-unggas di desa tersebut dan pasien memasak ayam yang sakit tersebut sebagai makanan hingga akhirnya ikut sakit," demikian pernyataan bersama antara WHO dengan Kementerian Kesehatan Kamboja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan WHO, virus flu burung telah merenggut total 357 nyawa di seluruh dunia, sejak tahun 2003. Kewaspadaan terhadap virus ini terus meningkat di wilayah Asia, seperti China, Vietnam, dan Indonesia.
Sebagian besar korban yang terinfeksi virus ini karena melakukan kontak langsung dengan unggas yang terlebih dulu terinfeksi H5N1. Namun, para ilmuwan kini mengkhawatirkan bahwa virus H5N1 bisa bermutasi menjadi bentuk virus yang mudah menular antar manusia, dengan potensi kematian lebih besar.
(nvc/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini