"Ya, saya akan melakukannya lagi," ujar Breivik di persidangan hari kedua seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (17/4/2012).
Ditambahkan pria berumur 33 tahun itu, mendekam seumur hidupnya di penjara ataupun mati untuk orang-orangnya akan menjadi "kehormatan terbesar."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Multikulturalisme merupakan ideologi yang merusak diri," cetus Breivik mengungkapkan kekesalannya atas kebijakan imigrasi Norwegia yang mudah.
Pada 22 Juli 2011 lalu, Breivik membunuh 8 orang ketika dirinya meledakkan sebuah bom dalam kendaraan van yang diparkir di depan gedung yang menaungi kantor Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg. Setelah itu dia pergi ke Pulau Utoeya dan menembak membabi-buta para peserta kemah musim panas kaum pemuda Partai Buruh. Sebanyak 69 orang tewas ditembak Breivik.
(ita/nrl)