Dengan wajah memerah menahan emosi, bibir Breivik terlihat gemetar. Ekstremis sayap kanan itu pun menghapus air matanya saat film berdurasi 12 menit tersebut dipasang di sebuah layar proyeksi besar, termasuk foto-foto.
Entah mengapa teroris itu mengeluarkan air mata. Padahal sejak persidangan dimulai, wajah Breivik terlihat dingin tanpa emosi. Termasuk ketika jaksa penuntut umum membacakan nama-nama 77 korban pembantaian yang dilakukan Breivik pada Juli 2011 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Breivik telah menyebut aksinya itu kejam tapi perlu. Dia mengklaim bertindak seorang diri dan untuk membela diri terhadap mereka yang dianggapnya sebagai "pengkhianat negara" karena telah membiarkan Norwegia terbuka untuk multikulturalisme dan membiarkan "invasi muslim" di Eropa.
Breivik sebelumnya telah mengaku mentalnya stabil saat melakukan pembantaian pada 22 Juli 2011 lalu. Saat itu, dia meledakkan bom di depan kantor pemerintahan di Oslo yang menewaskan 8 orang serta menembak mati 69 orang lainnya di perkemahan remaja di pulau Utoya.
(ita/nrl)