Saat kejadian, gadis kecil bernama Thusha Kamaleswaran ini sedang asyik menari-nari dan bermain dengan kakak dan adiknya di salah satu lorong mini market milik pamannya, Mahadavan Vikneswaran, yang terletak di Stockwell Road, London Selatan. Namun tiba-tiba masuklah 2 orang yang diduga pengedar narkoba, yang ternyata sedang dikejar oleh 3 orang anggota geng rivalnya.
Keluarga Thusha pun berusaha menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dalam gudang toko yang ada di belakang mini market. Namun sayang, Thusha tertinggal di dalam toko. Ketika baku tembak terjadi, gadis kecil ini pun terjebak di dalam toko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, baik si pengedar narkoba maupun anggota geng telah kabur dan meninggalkan toko Sockwell Food and Wine tersebut. Sang paman yang menemukan Thusha terkapar tak berdaya dengan luka tembakan di bagian dada, langsung menggendong dan membawanya kembali ke gudang.
Keluarganya membuat tandu dari kardus dan terus-menerus memercikkan air ke wajah Thusha untuk menyadarkannya. Ketika petugas medis tiba di lokasi, Thusha dinyatakan gagal jantung. Namun dalam perjalanan ke Kings College Hospital, gadis kecil ini sempat tersadar dan kemudian kembali pingsan.
Di rumah sakit, Thusha mendapat perawatan khusus karena peluru berkaliber 22 milimeter yang bersarang di dadanya hingga menembus ke tulang belakang. Dokter menyatakan, jantung Thusha sempat berhenti berdetak sebanyak 2 kali. Untungnya, dia berhasil selamat setelah menjalani operasi.
Tapi, sayangnya tulang belakang gadis kecil ini remuk akibat peluru. Akibatnya, dia pun lumpuh dari bagian dada ke bawah.
"Saat ini sangat sulit bagi semua orang di rumah untuk melihat anak kecil tak bersalah yang seharusnya berlompatan dan berlarian seperti kelinci, tapi sekarang lumpuh. Dia anak yang senang bermain, selalu gembira dan tersenyum dan juga seorang siswa yang baik di sekolah," ujar jaksa Michelle Nelson membacakan pernyataan ibunda Thusha, Sharmila, yang hadir dalam persidangan, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (27/3/2012).
Sharmila juga menuturkan, impian putrinya untuk menjadi penyanyi dan penari, kini telah musnah.
Sementara itu, 3 anggota geng yang terlibat penembakan tersebut telah berhasil ditangkap dan tengah menjalani persidangan. Mereka akan dijatuhi vonis pada 19 April mendatang. Ketiganya terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman lebih berat. Mereka adalah Nathaniel Grant (21), Kazeem Kolawole (19), dan Anthony McCalla (20). Mereka diketahui merupakan anggota geng ternama di Brixton, London, yakni GAS (Guns And Shanks) dan saat itu tengah mengejar musuhnya dari geng ABM (All 'Bout Money).
Si penembak Thusha, Nathaniel Grant, diyakini melepaskan tembakan lebih dari dua kali. Tembakan pertama mengenai seorang pria yang tengah berbelanja di toko dan tembakan kedua mengenai Thusha. Ketiga anggota geng tersebut dinyatakan bersalah atas upaya pembunuhan seorang musuhnya dan dengan sengaja melukai 2 orang lainnya.
(nvc/ita)