Seperti diberitakan AFP, Minggu (19/2/2012), jumlah korban tewas terbanyak berada di wilayah Sahara, Afrika, dengan total korban tewas mencapai 157 ribu orang. Sedangkan Asia Tenggara berada di tempat kedua dengan total korban tewas 110 ribu orang.
"Saya sangat terkejut dengan hitungan kami yang begitu tinggi ketika kalian berpikir asap kebakaran sangat berbahaya bagi kebanyakan orang," ujar peneliti dari Universitas Tasmania, Fay Johnston.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitiannya, lanjut Johnson, adalah yang pertama untuk mencoba memperkirakan korban tewas akibat kebakaran hutan. Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Environmental Health Perspectives. Para peneliti mencari korban tewas di daerah yang terkena asap tebal dan api.
Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan masih jauh di bawah korban polusi udara di dalam ruangan yang mencapai dua juta orang per tahun. Sedangkan jumlah korban meninggal akibat polusi udara perkotaan mencapai sekitar 800 ribu orang. Namun, Johnson mengatakan bahwa asap kebakaran menjadi penyumbang penting dalam kematian global.
(fiq/nvt)