Pernyataan PM Jiabao ini sangat kontras jika dibandingkan dengan sikap China yang memveto draft resolusi Dewan Keamanan PBB beberapa waktu lalu. Diketahui bahwa resolusi tersebut menyerukan kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad untuk menghentikan kekerasan terhadap rakyatnya.
"Terhadap masalah Suriah, hal yang paling penting dan mendesak untuk dilakukan adalah mencegah perang dan kekerasan terus berlangsung, agar rakyat Suriah bisa terbebas dari penderitaan yang lebih besar," tutur PM Jiabao menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers pada awal pertemuan EU-China Summit di Beijing, seperti dilansir oleh Reuters, Selasa (14/2/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mencapai tujuan ini, China mendukung usaha-usaha yang sesuai dengan prinsip dan piagam PBB dan kami siap untuk memperkuat komunikasi dengan seluruh pihak di Suriah dan dunia internasional dan akan terus memainkan peranan penting. China tidak akan pernah melindungi pihak manapun, termasuk pemerintah Suriah," tegasnya.
Beberapa waktu lalu, China dan Rusia menyatakan veto pada saat voting draft resolusi Dewan Keamanan PBB, yang isinya mendorong Presiden Assad mundur. Sikap ini memicu amarah dan kritikan dunia internasional. Saat itu China beralasan tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri Suriah.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini