Menurut Schettino, setelah kapalnya menabrak karang di Pulau Giglio, dirinya tersandung dan jatuh ke sekoci ketika membantu proses evakuasi. Schettino mengatakan kepada pihak penyidik bahwa setelah terjatuh ke dalam sekoci, dirinya tidak dapat kembali lagi ke kapalnya.
"Saya mencoba untuk memasukkan penumpang ke dalam sekoci secara teratur. Tiba-tiba kapal tersebut berada di sudut 60 hingga 70 derajat, saya tersandung dan jatuh ke salah satu sekoci. Itulah bagaimana saya berada di sana," kata Schettino seperti diberitakan The Telegraph, Kamis (19/1/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya meninggalkan sekitar 3.000 orang awak dan penumpang, termasuk anak-anak, orang tua dan orang cacat untuk berjuang sendiri di kapal raksasa itu.
Salah seorang hakim, Valeria Montesarchio, mengatakan Schettino tidak melakukan usaha serius untuk kembali ke kapal atau bahkan lebih dekat dengan kapal itu setelah evakuasi dilakukan.
Tindakan Schettino yang kabur saat evakuasi itu telah menimbulkan kemarahan banyak penumpang yang selamat. Mereka pun menjuluki Schettino sebagai "kapten pengecut".
Tindakan tak terpuji Schettino itu pun mengundang kecaman dari rekannya sesama kapten kapal, Roberto Bosio (44) yang menahkodai Costa Serena.
"Hanya orang tercela yang meninggalkan semua penumpangnya. Ini adalah pengalaman paling mengerikan dalam hidup saya, sebuah tragedi, sakit hati ini akan saya bawa selamanya," cetus Bosio, yang saat musibah itu dia sedang tidak bertugas namun terpaksa maju untuk memimpin evakuasi.
"Saya hanya ingin beristirahat dan melupakan hal ini. Jangan panggil saya pahlawan. Saya hanya melakukan tugas saya, tugas dari seorang kapten laut, yang sebenarnya tugas seorang pria normal," tegasnya.
Musibah karamnya kapal yang dijuluki 'Titanic' Italia itu sejauh ini telah menewaskan 11 orang namun lebih dari 20 orang lainnya hingga kini belum ditemukan. Operasi pencarian masih terus dilakukan.
(fiq/ita)