Bantah Kabur, 'Kapten Pengecut' Italia Ngaku Cuma Terjatuh ke Sekoci

Bantah Kabur, 'Kapten Pengecut' Italia Ngaku Cuma Terjatuh ke Sekoci

- detikNews
Kamis, 19 Jan 2012 10:35 WIB
Roma - Kapten kapal pesiar Italia Costa Concordia, Francesco Schettino membantah dirinya kabur dari kapal saat evakuasi penumpang masih berlangsung. Schettino berdalih dirinya terjatuh ke sekoci saat berusaha menyelamatkan penumpang.

Menurut Schettino, setelah kapalnya menabrak karang di Pulau Giglio, dirinya tersandung dan jatuh ke sekoci ketika membantu proses evakuasi. Schettino mengatakan kepada pihak penyidik bahwa setelah terjatuh ke dalam sekoci, dirinya tidak dapat kembali lagi ke kapalnya.

"Saya mencoba untuk memasukkan penumpang ke dalam sekoci secara teratur. Tiba-tiba kapal tersebut berada di sudut 60 hingga 70 derajat, saya tersandung dan jatuh ke salah satu sekoci. Itulah bagaimana saya berada di sana," kata Schettino seperti diberitakan The Telegraph, Kamis (19/1/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pria berumur 52 tahun itu, dirinya terjebak selama satu jam di dalam sekoci itu sebelum akhirnya diturunkan di pantai Pulau Giglio. Di dalam sekoci itu, Schettino bersama Dimitri Christidis, orang kedua setelah Shettino di kapal mewah itu dan Silvia Coronica, orang ketiga yang bertanggung jawab di kapal itu.

Ketiganya meninggalkan sekitar 3.000 orang awak dan penumpang, termasuk anak-anak, orang tua dan orang cacat untuk berjuang sendiri di kapal raksasa itu.

Salah seorang hakim, Valeria Montesarchio, mengatakan Schettino tidak melakukan usaha serius untuk kembali ke kapal atau bahkan lebih dekat dengan kapal itu setelah evakuasi dilakukan.

Tindakan Schettino yang kabur saat evakuasi itu telah menimbulkan kemarahan banyak penumpang yang selamat. Mereka pun menjuluki Schettino sebagai "kapten pengecut".

Tindakan tak terpuji Schettino itu pun mengundang kecaman dari rekannya sesama kapten kapal, Roberto Bosio (44) yang menahkodai Costa Serena.

"Hanya orang tercela yang meninggalkan semua penumpangnya. Ini adalah pengalaman paling mengerikan dalam hidup saya, sebuah tragedi, sakit hati ini akan saya bawa selamanya," cetus Bosio, yang saat musibah itu dia sedang tidak bertugas namun terpaksa maju untuk memimpin evakuasi.

"Saya hanya ingin beristirahat dan melupakan hal ini. Jangan panggil saya pahlawan. Saya hanya melakukan tugas saya, tugas dari seorang kapten laut, yang sebenarnya tugas seorang pria normal," tegasnya.

Musibah karamnya kapal yang dijuluki 'Titanic' Italia itu sejauh ini telah menewaskan 11 orang namun lebih dari 20 orang lainnya hingga kini belum ditemukan. Operasi pencarian masih terus dilakukan.
(fiq/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads