Ada Perkembangan 'Mendadak', Jumpa Pers Marty Soal PNG Batal

Ada Perkembangan 'Mendadak', Jumpa Pers Marty Soal PNG Batal

- detikNews
Jumat, 06 Jan 2012 18:00 WIB
Jakarta - Jumpa pers Menlu Marty Natalegawa terkait perkembangan mutakhir hubungan Indonesia-Papua Nugini (PNG) batal. Hal ini karena ada perkembangan 'mendadak."

"Dengan sangat menyesal sehubungan dengan adanya perkembangan yang "mendadak", kami memberitahukan bahwa Press Conference Menlu RI yang sedianya akan dilakukan malam ini, Jumat, 6 Januari 2012 pukul 18.30 WIB, karena satu dan lain hal terpaksa DIBATALKAN," demikian surat elektronik Kemlu, Jumat (6/1/2012) sore.

Tidak ada penjelasan tentang perkembangan "mendadak" yang dimaksud. Jubir Kemlu Michael Tene mematikan ponsel saat coba ditelepon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hubungan Indonesia dan Papua Nugini (PNG) menemui batu sandungan menyusul ancaman pemerintahan Perdana Menteri (PM) PNG Peter O'Neil untuk mengusir Dubes RI di Port Moresby.

Radio Australia melaporkan, pemerintahan PM Peter O'Neil mengancam mengusir Dubes RI di PNG karena insiden di angkasa Indonesia pada bulan November 2010. Dua pesawat TNI nyaris bertabrakan dengan pesawat jet yang membawa deputi PM PNG dan pejabat pemerintahan senior yang sedang pulang dari Malaysia. PNG menuding militer Indonesia sengaja membuntunti pemerintah PNG.

Deputi PM O'Neill, Belden Namah, mengatakan bahwa tindakan itu merupakan agresi dan intimidasi.

"Saya sangat marah. Saya menuntut penjelasan, bila saya tidak mendapat penjelasan dalam 48 jam, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Papua Nugini akan renggang," kata Namah.


(nrl/vit)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads