Insiden penyerangan ini merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam 4 hari terakhir di wilayah Baluchistan, yang seringkali menjadi lokasi bentrokan antara kelompok separatis dan Taliban. Konvoi truk NATO tersebut diserang di Dadar, yang terletak sekitar 90 km sebelah barat daya Quetta, Baluschistan.
"Sekitar 8 pria bersenjata yang mengendarai motor mulai mendekati konvoi truk tersebut di Distrik Bolan, mereka kemudian meminta truk tersebut berhenti dan mulau menembaki tangki bahan bakar yang dibawa truk tersebut," jelas pejabat senior kepolisian setempat, Inayat Bugti seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (12/12/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada klaim pihak-pihak tertentu yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Minggu (11/12) waktu setempat tersebut.
Hubungan Pakistan dengan Amerika Serikat menjadi sedikit rapuh pasca serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentara Pakistan pada 26 November lalu. Sejak 17 hari lalu, pemerintah Pakistan pun memblokade wilayah perbatasannya dengan Afghanistan, yang biasa dilalui kendaraan-kendaraan NATO. Hal ini memaksa truk-truk NATO ke pelabuhan Karachi untuk melalui jalur laut di Laut Arab.
Pada Kamis (8/12) lalu, sekelompok pria bersenjata menembak dan melancarkan serangan roket ke 34 truk milik NATO yang sedang diparkir di terminal sementara di Quetta. Kelompok Taliban telah mengakui pihaknya berada di balik serangan tersebut. Mereka mengaku melakukan serangan tersebut untuk mengacaukan pasokan 140 ribu tentara AS di Afghanistan.
Sementara itu pada Minggu (11/12), sejumlah pejabat Pakistan mengatakan, tentara militer AS telah meninggalkan pangkalan udara Shamsi di Baluchistan. Hal ini menyusul perintah pengosongan pangkalan udara oleh pemerintah Pakistan pasca serangan NATO yang menewaskan 24 militer Pakistan. Pangkalan udara AS di Pakistan diduga menjadi markas pesawat rahasia CIA yang menargetkan anggota kelompok Taliban dan Al-Qaeda yang ada di Pakistan.
(nvc/ita)