Seperti diberitakan oleh AFP, Minggu (4/12/2011), pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Kepulauan Hawaii dan menenggelamkan 20 kapal dan menghancurkan 164 pesawat. Atas serangan Jepang itu, Presiden AS kala itu, Franklin Roosevelt mengumumkan perang melawan Jepang.
Tercatat 2.400 prajurit AS tewas dalam serangan di Pearl Harbour. 1.177 Prajurit di antaranya tewas di atas USS Arizona, ketika sebuah bom menghantam tempat penyimpanan amunisi kapal dan membakar kapal. Api di kapal itu baru padam setelah 3 hari berkobar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini potongan besar sejarah. Ini sangat kuat," ujar seorang turis asal Kanada. Tempat tersebut kini dinyatakan sebagai kuburan massal korban perang.
Anehnya, di bangkai kapal tersebut setiap harinya mengeluarkan cairan berwarna hitam dari dasar laut dan terlihat hingga kepermukaan air. "Beberapa orang menyebutnya sebagai air mata hitam (black tears), seolah-olah para prajurit masih menangis dari dalam kapal," kata seorang pemandu.
Lalu apakah air mata hitam itu? Sebelum diserang, USS Arizona baru saja diisi 5.700 ton bahan bakar. Sebagian dari tangki bahan bakar hancur saat ledakan, tetapi beberapa di antaranya tidak hancur. Sejak itu, kapal itu mengeluarkan minyak bahan bakar sebannyak 3,5 liter dalam sehari.
"Kami tidak benar-benar tahu berapa banyak minyak yang tersisa di sana," kata seorang sejarawan, Daniel Martinez. "Tidak ada masalah besar soal lingkungan," tambahnya.
Martinez, yang telah beberapa kali menyelam ke dalam lambung kapal menyebut bangkai kapal USS Arizona menarik ribuan spesies ikan. "Ada dua penyu yang hidup di sana," terangnya.
Pada Rabu (7/12) mendatang, seratus prajurit yang selamat dari serangan Jepang, akan melakukan parade upacara peringatan di pangkalan angkatan laut AS. Bendera setengah tiang akan dikibarkan di seluruh wilayah di AS. Selain itu mengheningkan cipta selama satu menit akan dilakukan pada pukul 7.55 waktu setempat atau pukul 17.55 WIB.
Pada sore harinya, abu dari Vernon Olson, seorang mantan prajurit USS Arizona yang meninggal setahun lalu, akan ditebarkan di dalam kapal. Sejak 1941, tercatat sekitar 30 pelaut USS Arizona yang selamat, bergabung kembali bersama rekan-rekannya di kuburan bawah air itu.
(fiq/vit)