Lindungi Warga Sipil, Pasukan Pembelot Suriah Kian Hari Kian Besar

Lindungi Warga Sipil, Pasukan Pembelot Suriah Kian Hari Kian Besar

- detikNews
Jumat, 02 Des 2011 15:25 WIB
Damaskus - Konflik berkepanjangan di Suriah telah memunculkan keberadaan pasukan pembelot Suriah, Free Syrian Army (FSA). Kelompok tersebut dari hari ke hari semakin besar dan kian terorganisir.

Pasukan pembelot ini memutuskan keluar dari dinas ketentaraan resmi Suriah karena dipaksa menembaki para demonstran tak bersenjata yang notabene adalah warga sipil.

Seperti diberitakan Al-Jazeera, Jumat (2/12/2011), serangan FSA ke pangkalan udara intelijen di pinggiran ibukota Damaskus telah mengangkat nama kelompok tentara desertir ini. Saat ini, anggota FSA berjumlah antara 1.000 hingga 2.500 orang yang terbagi dalam 22 batalion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal 16 November lalu, FSA mengumumkan pembentukan dewan militer sementara. Tujuannya, untuk menjatuhkan rezim Presiden Bashar al-Assad dan melindungi rakyat sipil Suriah dari kekerasan, juga melindungi sarana publik dan pribadi serta mencegah kekacauan.

Kelompok oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC), juga menunjukkan rasa simpati kepada FSA. SNC bahkan mengakui peran para tentara desertir yang melindungi para demonstran yang tidak bersenjata.

Presiden SNC Burhan Ghalioun mengatakan, dirinya sepakat dengan pimpinan FSA bahwa operasi pasukan ini hanya fokus pada perlindungan rakyat Suriah, bukan untuk operasi yang bersifat ofensif.

"Kita tidak ingin, ketika rezim jatuh di Suriah, milisi bersenjata berada di luar kendali negara," tegas Ghalioun.

Konflik yang telah melanda Suriah sejak Maret lalu tersebut telah menewaskan ribuan orang. Presiden Assad menuai kecaman dunia internasional karena telah memerintahkan kekerasan terhadap para demonstran yang menuntut pengunduran dirinya. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda dari Assad untuk mundur meski dirinya semakin dipojokkan oleh para pemimpin dunia.


(fiq/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads