Seperti dicatat dalam guinnessworldrecords.com yang dikutip detikcom, Rabu, (30/11/2011), prestasi pengacara keturunan suku Indian ini ditorehkan antara tahun 1940 hingga 1985.
"Berkonsentrasilah dan tatap mata klien anda. Seolah-oleh hidup klien anda ada di tangan anda. Dan yakinkanlah hakim bahwa klien anda tidak bersalah dan layak divonis bebas," kata Luckhoo seperti ditulis oleh wikipedia.org.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia merasa jijik dengan pekerjaan membedah-bedah pasien. Lantas dia banting stir belajar hukum dan akhirnya bergabung di asosiasi pengacara the Middle Temple Inggris pada 1940.
Pada Perang Dunia II dia hijrah ke negeri Paman Sam. Di Amerika Serikat tersebut, dia bergabung dengan saudara-saudaranya yang terlebih dahulu berpraktek pengacara yang telah mendirikan kantor hukum Luckhoo and Luckhoo Lawfirm.
Kurun waktu tersebut, dia menorehkan catatan fenomenal yaitu membebaskan 245 kasus pembunuhan secara berturut-turut. Dia memenangkan secara bervariasi, bisa di pengadilan tingkat pertama atau di tingkat banding.
Atas prestasinya, dia mendapat julukan 'pengacara paling sukses di dunia'. Kurun waktu tersebut, dia juga membuka praktik sebagai pengacara di Inggris. Tak hanya itu. dia juga menjabat sebagai hakim pada Mahkamah Agung Guyana. Luckhoo akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 12 Desember 1997.
(asp/mad)