Cambuk Putrinya dengan Ikat Pinggang, Hakim Dijatuhi Sanksi

Washington - Seorang hakim di Texas, Amerika Serikat (AS), mendapat sanksi skorsing dari tugasnya. Pangkal sebabnya, hakim ini tertangkap kamera tengah memukul putrinya dengan ikat pinggang secara berulang-ulang.

Demikian diungkapkan oleh salah seorang pejabat pengadilan AS, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (23/11/2011).

Sebuah rekaman video berdurasi 7 menit menunjukkan sang hakim, William Adams, mencambuk putrinya, Hillary Adams, yang sekarang berusia 23 tahun, sebanyak 17 kali. Selain itu, William juga memaki-maki putrinya.

Video yang direkam tahun 2004 tersebut menyebar luas di internet dan disaksikan jutaan kali oleh pengguna internet sejak diunggah pada bulan lalu. Video inipun sempat menimbulkan kemarahan publik di AS.

Mahkamah Agung Texas dalam pernyataannya, Selasa (22/11) kemarin, menyebut bahwa pemberian gaji Hakim Adams ditangguhkan. Namun, belum ada kesimpulan akhir yang diputuskan terhadap karir Hakim Adams sebagai hakim.

William Adams diketahui bertugas sebagai hakim di Pengadilan Aransas County. Ironisnya, di pengadilan tersebut Adams khusus menangani perkara hukum yang berkaitan dengan keluarga dan anak-anak.

Dalam sebuah tayangan berita di NBC baru-baru ini, Hillary Adams mengakui bahwa hukuman fisik menjadi hal biasa di rumahnya. Hillary pun mengakui dirinya sengaja merekam 'aksi' ayahnya tersebut dengan kamera karena ingin membuat jera sang ayah.

"Jadi saya menyiapkan video kamera di meja rias dan menutup lampu merah kecil dengan syal. Sekitar setengah jam kemudian, terjadilah hal ini, dan sangat luar biasa bahwa saya mampu menangkap hal seperti ini," tuturnya.

Sementara itu, ibunda Hillary juga diketahui pernah membentak putrinya hanya karena Hillary terpergok mengunduh secara ilegal dari internet.

Sedangkan William Adams sendiri telah memberikan tanggapan terhadap rekaman video tersebut melalui televisi lokal KZTV. Dari rumahnya di Rockport, Texas, William mengakui bahwa pria yang ada dalam video tersebut adalah dirinya. Namun dia mengatakan, tindakannya tidak seburuk yang tampak pada video tersebut.

(nvc/irw)