Teroris Norwegia Merasa Sebagai Tentara Perang Salib

Teroris Norwegia Merasa Sebagai Tentara Perang Salib

- detikNews
Senin, 25 Jul 2011 05:01 WIB
Oslo - Anders Behring Breivik, teroris yang sedikitnya membantai 93 orang menganggap dirinya sebagai tentara Perang salib yang besar. Dia mengaku memiliki misi untuk menyelamatkan orang-orang Kristen Eropa dari gelombang pengaruh Islam.

Seperti dilansir Reuters, Senin (25/7/2011), multikulturalisme adalah salah satu kata yang paling kotor dalam kosa kata politik Breivik. Juga jangan berharap pria 32 tahun, yang membantai pemuda kaum kiri di sebuah pulau dan membom gedung di Oslo, itu menyesali perbuatannya.

Dalam gaya bahasa yang tidak teratur, manifesto plagiat di-posting Breivik di internet sebelum ia melakukan aksi pembantaian. Dia mengatakan, Pangeran Templar, prajurit Perang Salib di Abad Pertengahan, meminjam istilah dari karya terkenal Dan Brown, telah dibentuk kembali di London pada 2002.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua dari anggota pendiri adalah orang Inggris. Sementara yang lain masing-masing berasal dari Prancis, Jerman, Belanda, Yunani, Rusia, Norwegia dan Serbia, tulis Breivik tanpa menyebut nama.

"Perintah ini untuk melayani sebagai sebuah Organisasi Hak Pribumi bersenjata dan sebagai sebuah gerakan Tentara Salib (pergerakan anti-jihad)," kata Breivik yang sekarang dalam tahanan polisi atas tuduhan terorisme.

"Sekali kamu memutuskan untuk menyerang, adalah lebih baik membunuh terlalu banyak ketimbang tidak cukup, atau kamu berisiko mengurangi dampak hasrat ideologis dari penyeragan," katanya menguraikan taktik pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang telah tewas itu.

"Jangan minta maaf, membuat alasan atau mengungkapkan penyesalan karena Anda mempertahankan diri dalam cara pre-emptive," imbuhnya.

Pengacara Breivik mengatakan, kliennya mengakui aksinya dan merasa, "Apa yang telah ia lakukan tidak pantas dihukum."


(lrn/ahy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads