Seperti diberitakan media setempat, NHK dan Asahi Shimbun, yang dilansir AFP, Minggu (17/7/2011), daging-daging tersebut disebut berasal dari sapi-sapi yang telah memakan jerami yang terkontaminasi zat caesium radioaktif dengan kadar tinggi.
Daging sapi yang berasal dari 132 peternakan tersebut bahkan telah dikirim ke seluruh wilayah Jepang. Dari jumlah 47 perfektur yang ada di Jepang, daging sapi yang terkontaminasi radioaktif tersebut diyakini telah dikirimkan ke 36 perfektur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Jepang baru akan mengumumkan sikap resmi atas hal ini pada Selasa (19/7) mendatang. Pemerintah diharapkan mengambil sikap tegas dengan melarang semua pengiriman daging sapi dari perfektur Fukushima, di mana di wilayah ini diketahui reaktor nuklir Daiichi masih memancarkan radiasi pasca 4 bulan gempa dan tsunami terjadi.
Jepang memang tidak membuat sebuah sistem terpusat untuk memeriksa bahaya radiasi pada makanan. Saat ini, mereka hanya mengandalkan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh otoritas-otoritas setempat.
Wakil Menteri Kesehatan Jepang Kohei Otsuka menganjurkan agar pelarangan pengiriman daging sapi diperluas wilayahnya hingga keluar perfektur Fukushima. Hal ini didasarkan pada hasil investigasi terhadap tingkat kontaminasi radioaktif di wilayah Jepang.
"Dalam diskusi pada 19 Juli mendatang, kami akan meminta pengontrolan pengiriman (daging sapi). Pada titik ini, kami mempertimbangkan perfektur Fukushima saja. Namun kami akan mempertimbangkan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan, mengingat bagaimana jerami yang terkontaminasi radioaktif tersebut didistribusikan," ujar Otsuka dalam suatu program televisi setempat.
Pemerintah Jepang sebenarnya telah meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada ancaman bahaya kesehatan jika mengkonsumsi daging sapi dalam jumlah wajar, bahkan jika daging tersebut terkontaminasi radioaktif.
(nvc/nrl)