Dikecam karena Kata-kata Pedasnya, Menteri Jepang Salahkan Golongan Darah

Dikecam karena Kata-kata Pedasnya, Menteri Jepang Salahkan Golongan Darah

- detikNews
Rabu, 06 Jul 2011 16:03 WIB
Tokyo - Menteri Rekonstruksi Jepang Ryu Matsumoto telah mengundurkan diri menyusul kecaman terhadap dirinya atas kata-kata pedasnya kepada seorang gubernur belum lama ini. Namun pria berumur 60 tahun itu berdalih bahwa sikapnya tersebut disebabkan oleh golongan darahnya.

"Golongan darah saya B, yang artinya saya bisa gampang marah dan tidak sabar, dan niat saya tidak selalu kesampaian," kata Matsumoto usai mengumumkan pengunduran dirinya seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (6/7/2011).

Pernyataan Matsumoto itu menunjukkan bahwa dirinya termasuk di antara banyak warga Jepang yang percaya bahwa golongan darah berhubungan dengan berbagai sifat karakter manusia. Keyakinan masyarakat Jepang soal golongan darah itu dimulai pada awal abad ke-20 dan sama halnya dengan kepercayaan akan astrologi dan horoskop.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Orang-orang bergolongan darah B diyakini keras kepala, menurutkan kata hati (impulsif) dan dingin namun juga praktis.

Matsumoto menuai kecaman pada akhir pekan saat dirinya menemui gubernur-gubernur dua prefektur yang paling parah dilanda tsunami 11 Maret lalu. Ketika gubernur prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai, datang terlambat beberapa menit ke pertemuan itu, Matsumoto marah besar. Dia menolak menjabat tangan Murai.

"Anda datang terlambat," ujar Matsumoto ketus. "Saat seorang tamu datang, Anda harus ada di sini lebih dulu sebelum Anda mengajak tamu Anda ke dalam ruangan," kata Matsumoto kepada Murai (50) yang pernah bertugas di militer Jepang.

"Self-Defense Force (militer Jepang) melakukan itu karena mereka tahu bahwa yang muda harus menghormati yang lebih tua. Anda mengerti?" cetus Matsumoto, yang kemudian memerintahkan para jurnalis untuk tidak memberitakan pernyataannya tersebut.

Namun ternyata insiden itu ditayangkan di stasiun televisi dan bahkan diunggah ke YouTube hingga menimbulkan kemarahan publik Jepang. Akibatnya, Matsumoto pun memilih untuk mundur.
(ita/vit)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads