"Sudah diperlakukan dengan pantas. Hal ini menentukan bahwa demi kepentingan terbaik dari semua yang terlibat bahwa pemakaman ini terjadi, sekali lagi, menurut persyaratan Islam, di laut," ujar Brennan saat jumpa pers di Gedung Putih, seperti dilansir dari USA Today, Selasa (3/5/2011).
Polemik pun terjadi di kalangan ulama AS, ada yang mendukung, ada pula yang mengkritisi dan menilai itu tak pantas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Ketua Departemen Kajian Islam American University Akbar Ahmed mengatakan, penguburan Osama di laut mencegah ketidakpuasan yang disasarkan pada makam Osama. Makam Osama bisa jadi ajang pengultusan hingga sasaran kekecewaan.
"Makam itu sangat kuat. Makam dari figur muslim kontroversial dalam sejarah Islam bisa memancing kemarahan, kekecewaan. Makam itu bisa memiliki karisma relijius. Jika membolehkan Osama dimakamkan di Pakistan, para pengikut Osama akan muncul, menanam bunga, dan para perempuan akan mengatakan makam itu mempunyai kekuatan menyembuhkan, terutama di kalangan tak berpendidikan. Mitosnya pun akan berkembang," jelas Ahmed.
Di satu sisi, imbuh Ahmed, penguburan diam-diam di laut akan memancing kemarahan dan spekulasi, apakah benar Osama benar-benar tewas.
"Anda ingin melihatnya. Ketika sesuatu seperti ini (pemakaman) dilakukan dalam bayangan gelap, akan menyisakan pertanyaan bagi orang-orang," tuturnya.
Guru Besar Hukum Islam dari University of Jordan, Mohammed Qudah mengatakan bahwa jasad pemimpin Al Qaeda kelahiran Arab Saudi itu tidak dilarang dimakamkan di laut, jika tidak ada negara yang menerimanya untuk dikubur di daratan.
"Darat dan laut itu milik Allah, yang berkuasa melindungi dan membangkitkan orang mati pada Hari Pembalasan, terlepas dari apakah ada atau tidaknya dunia Islam menerima jasad Osama," jelasย Qudah.
Sementara ulama di Irak, di mana terdapat jaringan Al Qaeda yang disalahkan atas kematian ribuan orang sejak 2003, mengecam tindakan AS. Ulama Irak itu mengatakan, hanya satu yang diuntungkan dari pemakaman Osama di laut, yaitu ikan.
Tradisi pemakaman secara Islam ini menjadi perdebatan intens di Irak sejak tahun 2003. Saat itu tentara AS membalsam mayat dua anak Saddam Hussein setelah mereka tewas dalam baku tembak. Kedua jasad anak Saddam Hussein itu lantas ditunjukkan ke media.
Sementara dua pejabat Pentagon mengatakan pemakaman Osama di Laut Arab Utara itu direkam, dan rekamannya akan dirilis segera.
(nwk/asy)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini