Kisah Pilu Pria Yaman Kehilangan 3 Anak Akibat Serangan Arab Saudi

Kisah Pilu Pria Yaman Kehilangan 3 Anak Akibat Serangan Arab Saudi

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 06 Sep 2018 11:09 WIB
ribuan orang menghadiri pemakaman 40 anak-anak Yaman yang tewas akibat serangan Arab Saudi (Foto: REUTERS/Naif Rahma)
Sanaa - Bocah Ali memohon kepada ayahnya untuk mengizinkan dia dan dua abangnya ikut dalam tur sekolah di Yaman utara. Namun peristiwa tragis terjadi, tak satupun dari ketiga bocah itu pulang ke rumah dengan selamat.

Ketiga anak laki-laki tersebut tewas bersama puluhan anak lainnya akibat serangan udara Arab Saudi ke sebuah bus sekolah di provinsi Saada, Yaman pada 9 Agustus lalu. Kini, nyaris sebulan setelah peristiwa mengerikan itu, ayah ketiga bocah itu masih terguncang.

"Mereka melambaikan tangan kepada saya dari bus, dan saya berkata 'Tuhan berserta kalian'," ujar sang ayah, Zaid Tayyeb di rumahnya di Dahyan, provinsi Saada, basis pemberontak Houthi yang diperangi oleh koalisi Arab Saudi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tayyeb mengatakan, semula dirinya tak mengizinkan anak-anaknya untuk ikut tur sekolah tersebut, karena khawatir akan keselamatan mereka di tengah konflik yang berkecamuk antara Houthi dan pemerintah yang didukung koalisi Saudi. Namun karena anak-anaknya terus memohon untuk ikut, dia pun menyerah.

"Mereka memeluk saya kencang, naik ke bus dan melambaikan tangan ke saya saat bus mulai menjauh. Saya pun berbalik dan berjalan sekitar 100 atau 150 meter ketika bus itu diserang," kata Tayyeb seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/9/2018).

Pria itu berlari panik menuju bus. "Ada asap dan serpihan di mana-mana. Saya meraih tubuh pertama yang bisa saya raih. Tubuhnya tertelungkup. Dia anak saya, Ahmed," katanya.


Di tembok ruang tamu rumah Tayyeb terpampang foto-foto ketiga putranya yang tewas: Ali (9), Ahmed (10), dan Youssef (13). Pada setiap foto dituliskan tanggal kematian mereka -- "Martir pada 9/8/2018 dalam pembantaian anak-anak di Dahyan".

Kini Tayyeb hanya memiliki satu orang anak laki-laki yang berumur 5 tahun, Mohammed yang tak bisa ikut tur sekolah itu karena masih terlalu kecil. Bagi Tayyeb, kehilangan ketiga putranya meninggalkan luka yang tak akan pernah sembuh. "Mereka cerdas, santun, bijak melebihi usia mereka. Dan kini mereka di surga," tuturnya pilu.

Menurut Komite Palang Merah Internasional, 40 anak-anak tewas dan 56 lainnya luka-luka dalam serangan udara yang dilancarkan koalisi Saudi tersebut. Pihak koalisi Saudi mengakui telah melakukan kesalahan terkait serangan udara tersebut. Namun kelompok Houthi menuding koalisi Saudi sengaja menargetkan anak-anak tak bersalah tersebut.




Tonton juga 'Nestapa Anak-anak Korban Perang Houthi Vs Arab Saudi':

[Gambas:Video 20detik]

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads