Lebih dari 1.000 orang berkumpul di kompleks Masjid Putra di Putrajaya, ibu kota administratif Malaysia untuk memprotes Trump. Mantan perdana menteri Mahathir Mohamad, yang memimpin kampanye untuk menggulingkan Najib, juga ikut serta dalam aksi tersebut.
"Hari ini, terlepas dari keyakinan politik kita, kita berkumpul untuk menunjukkan bahwa sebagai muslim di Malaysia, kita bersatu dalam menentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel," ujar Najib seperti dilansir New York Times, Sabtu (23/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam aksi demo itu, Najib juga mengatakan bahwa hubungan pribadinya dengan Trump tak akan mengubah dukungannya untuk Palestina.
"Ya, saya telah diterima dengan baik di Gedung Putih, dan Trump adalah teman saya," tutur Najib. "Namun, ketika menyakut prinsip-prinsip saya, saya tak akan mengorbankan itu, bagaimana pun juga. Adalah tugas kita sebagai muslim untuk menegakkan prinsip syariah pertama, yakni membela Islam," tandas pemimpin negeri Jiran itu.
Aksi demo seperti ini merupakan yang ketiga kalinya digelar di Malaysia dalam tiga pekan untuk memprotes keputusan Trump soal Yerusalem. Aksi ini digelar sehari setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menolak deklarasi Trump soal status Yerusalem. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini