Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah. Putin menyebut serangan AS itu sebagai sebuah agresi terhadap negara berdaulat. Putin juga menyebut serangan itu melanggar norma-norma hukum internasional.
Dilansir BBC, Jumat (7/4/2017), juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyatakan Presiden Putin menganggap serangan rudal Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat di Suriah sebagai 'agresi terhadap sebuah negara berdaulat'. Peskov juga menyebut Putin melihat hal itu sebagai 'upaya untuk mengalihkan perhatian dunia dari banyaknya korban sipil di Irak,' dan mereka 'melakukan kerusakan yang signifikan terhadap hubungan AS-Rusia'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan rudal AS itu dilakukan pada Kamis (6/4) malam waktu AS, atau Jumat (7/4/) dini hari, sekitar pukul 03.45 waktu setempat. Sedikitnya 59 rudal Tomahawk ditembakkan dari dua kapal perang AS, USS Porter dan USS Ross, yang siaga di Laut Mediterania.
Rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Shayrat. Seorang sumber militer Suriah, seperti dilansir AFP, mengakui serangan AS itu mengenai salah satu pangkalan udara mereka dan memicu kerusakan.
Serangan rudal AS itu diperintahkan Presiden AS Donald Trump untuk merespons serangan kimia di Khan Sheikhun, Provinsi Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk puluhan anak-anak. Pangkalan udara Shayrat dipilih sebagai target serangan AS karena pangkalan udara itu merupakan asal pesawat yang menjatuhkan bom-bom kimia di Khan Sheikhun yang dikuasai pemberontak.
(dhn/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini