Kuliner dari berbagai negara ada di Ibu Kota negeri kanguru itu. Tak terkecuali kuliner khas Indonesia.
Berbagai restoran yang menjajakkan makanan khas Indonesia pun ada di Canberra. Namun, ada satu restoran Indonesia tertua di Canberra yang bernama Indo Cafe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Indo Cafe berdiri sejak 1999 di Canberra. Sang pemilik, Yetty Daly adalah orang asli Indonesia yang hijrah ke Australia sejak tahun 1970-an.
Awalnya, Indo Cafe hanya berupa restoran kecil di sudut Kota Canberra. Kini, Indo Cafe sudah menjadi salah satu restoran terkenal yang sering diulas para blogger kuliner dari berbagai belahan dunia.
![]() |
Restoran yang menyediakan makanan khas Indonesia kini telah memiliki 3 cabang. Cafe yang terbesar berada di Ground Floor Waldorf Apartments London Circuit, Canberra ACT 2601, Australia yang merupakan pusat perbelanjaan di Canberra.
Berbagai makanan khas Indonesia disajikan Indo Cafe setiap harinya, mulai dari rendang, nasi goreng, laksa, soto, opor ayam, bakwan jagung, gulai, sambal goreng dan berbagai masakan lainnya. Setiap harinya, Indo Cafe akan menyediakan menu masakan yang berbeda.
![]() |
detikcom dan 2 media lain di Canberra yang difasilitasi Australia Plus ABC International mengunjungi Indo Cafe beberapa waktu yang lalu. Saat datang pada waktu jam makan siang, suasana restoran begitu ramai.
Pembeli yang kebanyakan orang Australia mengantre untuk bisa memilih masakan yang disukai. Beberapa menu yang tersedia saat itu adalah laksa, sambal goreng, opor, rendang, sop, bakwan goreng, dan lainnya.
"Rendang menjadi menu paling dicari di sini. Meskipun kami selalu mengganti menu setiap hari," kata Yetty.
![]() |
Sang pemilik restoran senantiasa menjaga rasa khas masakan Indonesia yang disajikannya. Bahkan, beberapa bumbu-bumbu harus didatangkan langsung ke Indonesia dan dikirim via Sydney.
Meski sudah memiliki banyak karyawan yang semuanya adalah warga Indonesia, Yetty tetap memasak setiap harinya. Oleh sebab itu, rasa khas masakan di Indo Cafe selalu terjaga.
Para pembeli pun terlihat begitu lahap menikmati santap siang mereka. Seorang pembeli, David Harfield yang sudah rutin makan di Indo Cafe mengaku sangat menyukai masakan Indonesia yang kaya rasa.
"Saya sangat suka makanan Indonesia, sangat terasa dan saya juga suka pedas. Ya saya menikmati makanan ini," tutur David.
Selama 17 tahun berdiri, Indo Cafe pun terus berkembang. Semakin hari, nama Indo Cafe semakin dikenal hingga sudah wara-wiri di laman para blogger kuliner.
![]() |
"Secara bisnis sangat bagus, karena semakin banyak orang Australia yang menyukai masakan Indonesia yang kaya rasa. Mereka kan sering pergi ke Bali, sehingga sangat familiar dengan soto, nasi goreng dan lainnya," jelas Yetty.
Kini, Yetty tidak setiap hari datang ke restorannya. 3 anak Yetty dipercaya untuk mengelola usaha kuliner yang semakin melejit namanya ini. Meskipun begitu, Yetty tetap memasak dan bekerja di dapur setiap hari.
Indo Cafe pun kini menjadi salah satu tempat makan tujuan utama yang menjadi pilihan warga Canberra. Harga murah yang berada di kisaran AUD 10- AUD 15 (sekitar Rp 100 ribu- Rp 150 ribu) menjadi salah satu magnet penarik pembeli, tentu saja juga karena citarasa masakan yang dijajakan. Meski berjejer dengan restoran asia lainnya, Indo Cafe tetap eksis menjadi salah satu pilihan tempat makan bagi warga. (Hbb/nwk)