Meluruskan Citra Islam untuk Hilangkan Islamophobia di Australia

Jelajah Australia 2016

Meluruskan Citra Islam untuk Hilangkan Islamophobia di Australia

Ikhwanul Khabibi - detikNews
Senin, 13 Jun 2016 12:54 WIB
Diskusi dan buka puasa lintas agama di Deakin University (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)
Melbourne - Tak bisa dipungkiri, Islamophobia saat ini masih ada di Australia. Meski jumlah kasusnya sangat kecil, namun ternyata masih ada saja orang yang salah persepsi tentang Islam.

Pemberitaan di media di Australia yang banyak menyoroti tindakan para ekstrimis yang sama sekali tidak terafiliasi dengan agama Islam sedikit banyak mempengaruhi persepsi masyarakat. Padahal, Islam yang benar dan hidup di Australia adalah Islam yang damai dan bisa berdampingan dengan masyarakat sekitar.

Islamophobia ini menjadi salah satu isu yang mendasari Deakin University di Victoria untuk mengadakan dialog lintas agama. Akhirnya, 6 tahun yang lalu lahirlah gagasan mengadakan buka puasa bersama dengan peserta lintas agama, tujuannya satu, agar terjadi dialog antar tokoh agama dan memberikan pengetahuan utuh tentang Islam yang damai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buka puasa lintas agama di Deakin University (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


"Jangan sampai ada lagi Islamophobia, maka dari itu harus berdialog untuk saling mengerti. Acara berbuka bersama ini diikuti 50% peserta beragama muslim dan 50% lagi dari agama lain. Tujuannya agar mereka saling berdialog dan berbagi informasi," kata Vice Chancellor (Wakil Rektor) Deakin University, Professor Jane Den Hollander saat ditemui detikcom bersama dua media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International di Melbourne, Victoria, Australia pada Juni 2016.

Wakil Rektor Deakin University, Professor Jane Den Hollander (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Menurut Jane, sebenarnya banyak orang yang ingin lebih mengetahui tentang Islam. Namun, masyarakat tidak punya kesempatan untuk saling berdialog dan saling berbagi informasi. Justru yang ada adalah informasi-informasi miring tentang Islam yang semakin menjauhkan masyarakat Australia untuk mengenal citra Islam yang sebenarnya.

"Sebenarnya banyak orang yang ingin tahu Islam dan bagaimana Islam sebenarnya, tapi mereka tidak memiliki kesempatan yang cukup, untuk itu kita memberikan tempat agar mereka bisa berdialog. Anda tahu, bila kita bisa makan bersama dan berbagi bersama, maka kita akan menjadi teman dekat," jelas Profesor Jane.

"Kita bertanggung jawab untuk bagaimana menciptakan kedamaian bagi anak-anak kita kelak," tegasnya.

Senada dengan Jane, Director Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation, Profesor Fethi Mansouri mengungkapkan bahwa banyak pemahaman yang salah tentang Islam. Maka dari itu, dialog sangat diperlukan untuk meluruskan citra Islam sebagai agama pembawa kedamaian.



"Selalu ada perspektif berbeda soal Islam. Untuk itu kita di sini dan berdialog untuk meluruskan," tutur Mansouri.

Director Alfred Deakin Institute for Citizenship and Globalisation, Profesor Fethi Mansouri (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Salah satu tokoh dari Buddhist Council of Victoria, Peggy Page yang hadir pada acara berbuka bersama di Deakin University juga mengungkapan bahwa wawasannya tentang Islam sangat bertambah usai berdialog dengan para tokoh muslim Australia. Dalam acara buka bersama itu, memang disediakan waktu khusus untuk saling berdialog dan berbagi pandangan soal Islam.

"Saya menjadi lebih mengetahui Islam lebih dalam. Bagaimana mereka berpuasa dan mereka berbuka. Saya juga sangat menikmati saat ada yang membacakan Quran dan kami semua menjadi tahu maksud dari yang dibacakan," jelas Peggy.

Buddhist Council of Victoria, Peggy Page (Foto: Ikhwanul Khabibi/detikcom)


Islamophobia memang hingga saat ini masih saja ada di tengah kehidupan masyarakat Australia. Beberapa kasus masih terjadi di beberapa tempat.

Di Melbourne, beberapa komunitas rutin melakukan kampanye untuk menghilangkan Islamophobia. Penyebab utama Islamophobia di Australia adalah kurangnya informasi yang didapat masyarakat tentang Islam.

Islam sama sekali tidak terkait dengan tindakan terorisme. Dan Islam adalah agama yang membawa perdamaian dan menghargai seluruh masyarakat.

(Hbb/slm)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads