Hakim Inggris: Presiden Putin Mungkin Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB

Hakim Inggris: Presiden Putin Mungkin Setujui Pembunuhan Eks Agen KGB

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 21 Jan 2016 17:47 WIB
Alexander Litvinenko pada tahun 1998 di Moskow (REUTERS/Vasily Djachkov/Files)
London - Hasil penyelidikan pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London dirilis oleh otoritas Inggris. Disebutkan kemungkinan adanya persetujuan Presiden Vladimir Putin dalam operasi intelijen Rusia untuk membunuh Litvinenko tahun 2006 lalu.

Litvinenko yang merupakan pengkritik keras Putin dan pergi dari Rusia enam tahun sebelum kematiannya, tewas setelah minum teh hijau di hotel mewah Millennium di London. Teh hijau tersebut ternyata dicampur isotop polonium-210 yang merupakan radioaktif langka.

Penyelidikan atas pembunuhan itu dipimpin hakim senior Inggris, Robert Owen. Hasil penyelidikan menemukan bahwa mantan pengawal KGB Andrei Lugovoy dan rekannya Dmitry Kovtun telah meracuni minuman Litvinenko. Aksi keduanya merupakan bagian dari operasi intelijen Rusia yang diarahkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), pengganti KGB yang berjaya pada era Uni Soviet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan mempertimbangkan sepenuhnya seluruh bukti dan analisis yang diberikan kepada saya, saya menemukan bahwa operasi FSB untuk membunuh Litvinenko mungkin disetujui oleh Patrushev dan juga Presiden Putin," demikian bunyi hasil penyelidikan itu seperti dilansir Reuters, Kamis (21/1/2016).

Nikolai Patrushev merupakan mantan Kepala FSB. FSB berdiri tahun 1995 sebagai dinas intelijen Rusia, setelah KGB yang dibubarkan tahun 1991 ketika Uni Soviet pecah.

"Saya puas bahwa secara umum, anggota pemerintahan Putin, termasuk sang presiden sendiri dan FSB, memiliki motif untuk melakukan aksi terhadap Litvinenko, termasuk membunuhnya pada akhir tahun 2006," imbuh hakim Owen dalam hasil penyelidikan itu.

Selama ini, Kremlin selalu menyangkal keterlibatan dalam pembunuhan ini. Namun dari ranjang rumah sakit sebelum meninggal, Litvinenko menuturkan kepada detektif setempat bahwa Putin secara langsung memerintahkan pembunuhan dirinya. Dua tersangka pembunuhan Litvinenko, Lugovoy dan Kovtun, juga membantah terlihat dalam pembunuhan ini dan otoritas Rusia menolak untuk mengekstradisi keduanya ke Inggris.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads