"Sebagian besar korban tewas merupakan warga negara asing," sebut Wakil Perdana Menteri Turki, Numan Kurtulmus, dalam pernyataannya di Ankara, seperti dilansir AFP, Selasa (12/1/2016).
Sayangnya, Kurtulmus tidak menyebut lebih jelas jumlah warga asing yang tewas dan juga asal kewarganegaraannya. Sedangkan korban luka dilaporkan mencapai 15 orang. Dua orang di antaranya, menurut Kurtulmus, mengalami luka parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya kantor berita resmi Turki, Dogan News Agency melaporkan adanya beberapa warga negara asing yang menjadi korban luka. Disebutkan Dogan News Agency, sedikitnya enam warga negara Jerman, satu warga Norwegia dan satu warga Peru masuk dalam daftar korban luka.
Sebuah perusahaan biro perjalanan menuturkan kepada Reuters, sekelompok turis asal Jerman tengah berada ada di sekitar Lapangan Sultanahmet ketika ledakan terjadi. Pihak Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan tengah berkoordinasi dengan otoritas Turki untuk mencari kejelasan soal hal ini.
(Baca juga: Erdogan Sebut Ledakan Istanbul Dipicu Pengebom Bunuh Diri Asal Suriah)
Keberadaan warga negara asing dalam daftar korban tewas dalam ledakan ini juga sempat disebut oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dalam acara makan siang dengan para duta besar di Ankara, Erdogan menyebut ledakan dipicu seorang pengebom bunuh diri asal Suriah. Namun Erdogan tidak menyebutkan bukti pendukung dari pernyataannya tersebut.
"Saya mengecam insiden teror di Istanbul yang merupakan serangan oleh seorang pengebom bunuh diri asal Suriah. Sangat disayangkan, terdapat 10 korban tewas termasuk warga negara asing dan warga Turki sendiri... Terdapat juga 15 korban luka," ucap Erdogan.
"Insiden ini sekali lagi menunjukkan bahwa sebagai sebuah bangsa, kita harus bertindak satu hati, satu raga dalam memerangi teror. Pendirian Turki yang teguh dan penuh tekad dalam melawan terorisme akan berlanjut hingga akhir," tegasnya.
![]() |












































