Trump dan Zohran Mamdani: Dulu Saling Serang, Kini Saling Puji

Trump dan Zohran Mamdani: Dulu Saling Serang, Kini Saling Puji

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 22 Nov 2025 21:02 WIB
U.S. President Donald Trump shakes hands with with New York City Mayor-elect Zohran Mamdani as they meet at the White House in Washington, D.C., U.S., November 21, 2025. REUTERS/Jonathan Ernst
Momen Pertemuan Perdana Trump dan Zohran Mamdani di Gedung Putih. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu dengan Zohran Mamdani di Gedung Putih secara perdana usai pemilihan Wali Kota New York. Pertemuan ini menjadi momentum usai kedua tokoh ini sempat saling serang di publik.

Dilansir CNN International, Sabtu (22/11/2025), pertemuan Trump dan Wali Kota New York, Mamdani, digelar Jumat (21/11) waktu setempat. Pertemuan digelar secara tertutup. Setelah itu, keduanya muncul memberikan keterangan di Ruang Oval.

"Kita baru saja mengadakan pertemuan yang hebat, pertemuan yang sangat bagus dan sangat produktif," kata Trump dari balik Resolute Desk, dengan Mamdani berdiri di sampingnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengatakan memiliki kesamaan dengan Mamdani untuk membuat New York lebih baik lagi. Dia juga mengucapkan selamat atas kemenangan Mamdani di pemilihan Wali Kota New York.

ADVERTISEMENT

Lantas bagaimana hubungan kedua tokoh ini sebelum pertemuan itu. Berikut rangkumannya:

Trump Pernah Cemooh Mamdani

Sejak Juni lalu, Trump sudah menyerang Mamdani. Pada saat itu, Presiden dari Partai Republik itu mencemooh Mamdani, dengan menyebutnya 'komunis gila' hingga tidak pintar.

Mamdani adalah politikus Muslim dari Partai Demokrat. Sebelum maju dalam pemilihan Walkot New York adalah legislator negara bagian New York mewakili wilayah Queens.

Secara mengejutkan, Mamdani berhasil mengungguli mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk calon Wali Kota New York yang digelar pada Selasa (24/6).

Keberhasilan Mamdani tersebut, mendorong Trump untuk meluapkan ketidaksenangannya dalam rentetan postingan media sosial pada Rabu (25/6), mulai dari komentar menyerang penampilan, suara, hingga kecerdasan legislator berusia 33 tahun tersebut.

"Akhirnya terjadi, Partai Demokrat telah melewati batas. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan ada dalam jalur untuk menjadi Wali Kota," tulis Trump dalam salah satu postingannya.

"Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini menjadi agak konyol. Dia terlihat BURUK, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar," sebut Trump melontarkan serangan verbal terhadap Mamdani.

Trump Sebut Warga Yahudi yang Pilih Mamdani Bodoh

Berlanjut, jelang hari pemilihan Walkot Senin (3/11), Trump masih melancarkan serangan ke Mamdani. Dia mendesak warga New York untuk memilih mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, yang tertinggal dari Mamdani dalam jajak pendapat.

Trump juga mengancam akan menahan dana federal dari Kota New York, jika Mamdani memenangkan pemilihan.

"Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku sebagai PEMBENCI YAHUDI, adalah orang bodoh!!!!" tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11).

Mamdani Sindir Balik Trump

Dalam pidato kemenangannya, Zohran Mamdani menyebut-nyebut nama Donald Trump. Mamdani menentang Trump. Dia mengucapkan empat kata untuk Trump yakni 'turn the volume up', yang jika diartikan 'keraskan volumenya' merujuk kepada Trump.

Mamdani mengatakan kemenangannya ini menunjukkan cara untuk mengalahkan Trump. Selama masa kampanye di New York, Trump selalu melemparkan kritik tajam kepada Mamdani yang merupakan sosialis Partai Demokrat dan pemuda Muslim.

"Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana cara mengalahkannya, maka itu adalah kota yang melahirkannya," cetus Mamdani dalam pidato kemenangannya, Selasa (4/11).

Diketahui, tempat kelahiran Trump adalah New York. Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York.

"Di masa kegelapan politik ini, New York akan menjadi cahaya," imbuh Mamdani.

Dalam pidatonya, Mamdani mendeklarasikan "era baru" perubahan politik. "Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama," ujarnya.

Dia mendedikasikan kemenangannya untuk kelas pekerja, dan menegaskan tekadnya untuk menjadikan Kota New York sebagai tempat yang menyambut dan merayakan keberagaman.

"Terima kasih teman-teman. Matahari mungkin telah terbenam di atas kota kita malam ini, tetapi seperti yang pernah dikatakan Eugene Debs, 'Saya dapat melihat fajar untuk hari yang lebih baik bagi umat manusia'," ucap Mamdani.

"Masa depan ada di tangan kita," tegasnya.

"Di sini kita yakin untuk membela orang-orang yang kita sayangi, baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, salah satu dari banyak wanita kulit hitam yang dipecat Donald Trump dari pekerjaan federal, seorang single mom yang masih menunggu harga bahan makanan turun, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga," ujarnya.

Kini Trump dan Mamdani Saling Puji

Usai bertemu dengan Mamdani, Trump mengaku Wali Kota New York muslim pertama itu akan mengejutkan banyak orang. Dia merujuk kepada kelompok konservatif di Amerika.

"Saya pikir Anda akan memiliki, semoga, seorang wali kota yang benar-benar hebat," katanya. "Semakin baik kinerjanya, semakin bahagia saya. Saya akan mengatakan tidak ada perbedaan partai."

"Saya pikir dia akan mengejutkan beberapa orang konservatif, sebenarnya, dan beberapa orang yang sangat liberal," ujar Trump.

Dalam kesempatan yang sama, Mamdani juga mengapresiasi pertemuan yang telah dilakukan bersama Trump. Dia menyebut pertemuan itu membahas hal-hal yang produktif.

"Saya menghargai pertemuan dengan presiden, seperti yang beliau katakan, ini adalah pertemuan yang produktif yang berfokus pada tempat yang sama-sama dikagumi dan dicintai, Kota New York," Mamdani memulai.

Mamdani juga menekankan perlunya menyediakan akses terjangkau bagi warga New York. Dalam pertemuan itu, Mamdani membahas banyak terkait hak hidup masyarakat New York.

"Kami berbicara tentang sewa, kami berbicara tentang kebutuhan pokok, kami berbicara tentang utilitas. Kami berbicara tentang berbagai cara orang-orang tergusur," kata Mamdani, merujuk pada isu-isu penting dalam kampanye wali kotanya.

"Saya menghargai waktu yang telah dihabiskan bersama Presiden, saya menghargai percakapan yang telah berlangsung, dan saya berharap dapat bekerja sama untuk mewujudkan keterjangkauan tersebut bagi warga New York," imbuhnya.

Halaman 6 dari 5
(dwr/dwr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads