100 Kamera Eksternal Akan Dipasang di Museum Louvre Usai Dibobol Maling

100 Kamera Eksternal Akan Dipasang di Museum Louvre Usai Dibobol Maling

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 19 Nov 2025 21:05 WIB
Visitors walk past the Victoire de Samothrace (The Winged Victory of Samothrace) marble statue displayed at the top of the Daru staircase at the Louvre Museum on the day it reopened to the public for the first time since last Sundays heist, while the Galerie dApollon where eight pieces of Napoleon and the Empresss jewelry collection displayed in the gallery were stolen by thieves, remains closed, in Paris, France, October 22, 2025. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Museum Louvre (Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes)
Jakarta -

Museum Louvre di Prancis akan memasang 100 kamera eksternal pada akhir tahun 2026. Kebijakan pengamanan ini sebagai langkah evaluasi setelah aksi pencurian spektakuler bulan lalu.

Dilansir Reuters, Rabu (19/11/2025), Direktur Museum Louvre Laurence Des Cars dalam sidang Majelis Nasional mengatakan pihaknya akan memperkuat hubungan dengan kepolisian Paris.

Perampokan yang terjadi di siang hari, 19 Oktober 2025, di mana empat perampok membawa kabur perhiasan senilai $102 juta, telah menimbulkan keraguan atas kredibilitas museum yang paling banyak dikunjungi di dunia ini. Meskipun empat tersangka telah didakwa, namun perhiasan tersebut belum juga ditemukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat telah mengakui cakupan kamera keamanan di dinding luar museum tidak memadai. Mereka juga menyorot balkon yang tidak tertutup.

ADVERTISEMENT

Setelah perampokan tersebut, pejabat Prancis mengatakan Louvre akan menerapkan keamanan ekstra, termasuk perangkat anti-intrusi dan penghalang anti-tabrakan kendaraan di jalan-jalan umum di sekitar museum.

Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu oleh badan audit publik Prancis, yang dikenal sebagai Cour des Comptes, menyatakan ketidakmampuan museum untuk memperbarui infrastrukturnya diperparah oleh pengeluaran yang berlebihan untuk karya seni.

Des Cars mengatakan kepada para anggota parlemen "Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas akuisisi ini, yang merupakan kebanggaan negara dan koleksi kami. Pekerjaan di Louvre tidak boleh dianggap sebagai upaya untuk bersaing dengan pengayaan koleksi nasional," katanya.

Seperti diketahui, Museum Louvre dibobol komplotan maling pada 19 Oktober silam. Pencurian sensasional itu terjadi dalam waktu empat menit saja.

Di antara perhiasan yang dicuri tersebut terdapat kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon I kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise, dan sebuah diadem yang dulunya milik Permaisuri Eugenie yang dihiasi hampir 2.000 butir berlian.

Menteri Kehakiman Prancis Gerald Darmanin telah mengakui adanya kelemahan keamanan dalam melindungi Museum Louvre, yang membuat para pencuri berhasil menggondol sejumlah perhiasan pada siang hari bolong di jantung Paris, ibu kota Prancis.

"Yang pasti, kita telah gagal, karena orang-orang dapat memarkir alat pengangkut furnitur di tengah kota Paris, lalu mengangkat beberapa orang dalam beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya dan memberikan citra buruk bagi Prancis," kata Darmanin kepada Radio Fance Inter, seperti dilansir AFP, Senin (20/10).

Lihat juga Video: Museum Louvre Mendadak Tutup Lagi, Kenapa?

Halaman 2 dari 2
(isa/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads